PR TASIKMALAYA - Tubuh manusia secara bertahap akan mengalami banyak perubahan seiring dengan bertambahnya usia.
Hal itu tentu memperngaruhi kesehatan secara keseluruhan.
Misalnya, kesehatan jantung akan berubah saat pembuluh darah dan arteri mulai menegang, tulang akan mulai melemah, dan otot akan kehilangan kelenturan alami seiring waktu.
Kita juga akan mengalami perubahan besar terkati pencernaan dan metabolisme seiring bertambahnya usia.
Baca Juga: Artis CA Diduga Terlibat Prostitusi Online, Ditangkap Bersama Mucikari
Meskipun perubahan ini normal dan tidak dapat dihindari, ada perubahan tertentu yang dapat membantu memperlambat proses penuaan dan menjaga kesehatan.
Hal itu bisa kita dapatkan dari makanan yang setiap hari kita makan.
Namun sayangnya, banyak orang masih belum tahu bahwa makanan yang dikonsumsi setiap hari justru buruk bagi kesehatan.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Eat This, Not That!, Courtney D'Angelo, MS, RD, mengungkap salah satu makanan sarapan terburuk adalah sereal manis.
Baca Juga: Ikatan Cinta Malam Tahun Baru 2022, Andin Mulai Tak Karuan Lihat Aldebaran yang Mencurigakan
Sereal merupakan makanan yang dapat disajikan dengan cepat di pagi hari. Sangat praktis apalagi jika Anda merupakan orang yang sibuk.
Sayangnya, D'Angelo mengingatkan bahwa makanan ini seringkali mengandung bahan tambahan seperti gula dan tepung olahan yang efeknya mempercepat penuaan.
Sebuah tinjauan tahun 2015 yang diterbitkan dalam jurnal Skin Therapy Letters menyoroti bahwa ada banyak bukti yang menunjukkan kelebihan gula telah dikaitkan dengan penuaan kulit.
Semakin banyak makanan kaya gula dan karbohidrat yang dikonsumsi, maka semakin tinggi kemungkinan mengalami gangguan kesehatan.
Baca Juga: Kasus Dugaan Ujaran Kebencian Bahar Smith, Polda Jabar Ungkap Awal Penyidikan dari Hal Ini
Di antaranya adalah kenaikan berat badan, peradangan kronis tingkat rendah, hingga membuat kesehatan usus makin memburuk.
Semua hal itu pada akhirnya membuat tubuh mengalami penuaan dini.
Direkomendasikan untuk sarapan dengan makanan yang tak tinggi gula atau karbohidrat olahan. Bila perlu, hindari kedua itu dan ganti dengan makanan sehat lain seperti oatmeal.***