Update Fakta dan Temuan Baru tentang Covid-19 Varian Omicron, Kemungkinan Gejala hingga Tingkat Reinfeksi

10 Desember 2021, 20:53 WIB
Ilustrasi. Berikut ini dipaparkan berbagai fakta dan temuan baru mengenai mutasi baru Covid-19, yakni varian Omicron. /Pixabay/ Alexandra Koch.

PR TASIKMALAYA - Tak terasa sudah dua minggu berlalu sejak Covid-19 varian Omicron ditetapkan oleh WHO sebagai varian of concern (VOC).

Berbagai penelitian dan pemahaman baru terkait Covid-19 varian Omicron juga terus bermunculan.

Meski kasus varian Omicron masih belum ditemukan di Indonesia, mengikuti perkembangan terkait mutasi baru virus penyebab Covid-19 ini merupakan hal yang penting.

Berikut ini Pikiranrakyat-Tasikmalaya.com rangkum, berbagai fakta dan temuan baru mengenai Covid-19 varian Omicron, sebagaimana dilansir dari unggahan dr. Adam Prabata, pada Instagram @adamprabata, Jumat, 10 Desember 2021.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Apa yang Membuat Hidup Anda Jauh dari Kebahagiaan dan Kemakmuran? Pilih Satu Kartu Ini

1. Menurunkan kemampuan antibodi pasca vaksin

Beberapa penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa terjadi penurunan antibodi pasca vaksin untuk menetralisir varian Omicron, dibandingkan varian lainnya.

2. Booster vaksin meningkatkan kemampuan antibodi terhadap varian Omicron

Booster vaksin jenis Pfizer mampu meningkatkan kemampuan netralisasi antibodi terhadap varian Omicron, hingga 25 kali lipat.

3. Orang yang sudah divaksinasi dan pernah terkena Covid-19 masih memiliki antibodi yang mampu melawan varian Omicron

Penyintas Covid-19 yang telah mendapatkan vaksinasi dosis lengkap (dua dosis vaksin berjenis Pfizer), antibodinya diduga masih adekuat untuk menetralisir varian Omicron.

Baca Juga: Unik, Pohon Natal Ini Terbuat dari Bekas Vial Vaksin Covid-19

4. Diduga meningkatkan risiko reinfeksi

Terdapat peningkatan risiko reinfeksi yang lebih tinggi, yakni hingga 2,39 kali lebih tinggi, pada kemunculan varian Omicron di Afrika Selatan.

5. Data awal menunjukkan gejala yang kemungkinan lebih ringan

Berdasarkan laporan kasus Covid-19 varian Omicron di Afrika Selatan dan Eropa, mayoritas menunjukkan gejala ringan.

Hingga kini, belum ada data yang menunjukkan varian Omicron lebih berisiko sakit berat atau meninggal.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Seperti Apa Karakter Anda yang Sebenarnya? Pilih Satu Gambar Ini, Temukan Jawabannya

6. Diduga lebih menular dari varian Delta

Varian Omicron menunjukkan grafik kenaikan kasus yang lebih cepat dibandingkan varian Delta.

Hal ini juga ditambah dengan terjadinya fenomena superspreader di beberapa negara.

Itulah tadi beberapa fakta dan temuan baru mengenai Covid-19 varian Omicron.

Baca Juga: Sepak Terjang Mendiang Oded M Danial, Kecintaan terhadap Dunia Dakwah hingga Membuat Program Keagamaan

Kendati demikian, masih banyak hal lain yang perlu diketahui dan diteliti lebih lanjut mengenai varian baru ini.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Instagram @adamprabata

Tags

Terkini

Terpopuler