PR TASIKMALAYA - Angka kasus positif Covid-19 di Indonesia mulai mengalami penurunan hingga di bawah 10.000 kasus.
Meskipun pandemi Covid-19 belum berakhir, namun telah muncul varian Corona yang baru, yaitu varian Omicron.
Hingga saat ini, kasus positif Covid-19 untuk varian Omicron terpantau belum masuk ke wilayah Indonesia.
Sebelumnya, sudah pernah muncul varian Covid-19 yang lain seperti varian Alpha, Beta, hingga Gamma.
Baca Juga: Banjir Error, Praveen Jordan-Melati Daeva Oktavianti Tersingkir dari World Tour Finals 2021
Lantas apa yang membedakan Covid-19 varian Omicron dengan varian lainnya?
Terkait dengan hal itu, dr Adam Prabata akan memberikan pemahaman tentang varian Covid-19 Omicron ini.
Beberapa waktu yang lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mulai mengeluarkan update pengetahuan tentang varian Omicron.
Baca Juga: 5 Karakter Drakor yang Berusia Ratusan Tahun namun Tetap Menawan, Ada Jang Man Wol di Hotel Del Luna
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari unggahan Instagram @adamprabata pada 3 Desember 2021, munculnya varian Omicron dinilai meningkatkan risiko reinfeksi Covid-19.
Berdasarkan hasil penelitian dari Afrika Selatan, kemunculan varian Omicron sangat berhubungan erat dengan pandemi Covid-19.
Tingkat risiko reinfeksi Covid-19 akibat varian Omicron disebut telah mencapai 2,39 kali lebih tinggi dan lebih berbahaya dari varian sebelumnya.
Baca Juga: Kemal Palevi Singgung Soal Risma yang Memaksa Anak Tunarungu Bicara: Kenapa Jadi Kayak Gue…
Selain itu, pada periode kemunculan varian Omicron, terdapat kasus reinfeksi Covid-19 yang muncul untuk ketiga kalinya.
Bahkan, ada kemungkinan munculnya kasus reinfeksi Covid-19 untuk yang keempat kalinya.
Meskipun varian Omicron belum masuk ke wilayah Indonesia, masyarakat tetap diimbau untuk waspada dalam menghadapi kemungkinan Covid-19 varian terbaru tersebut.***