SIMAK! Begini Sederetan Gejala yang Timbul di Tubuh Penderita Covid-19 Varian Delta

24 Juni 2021, 14:10 WIB
Ilustrasi virus Corona. Berikut adalah sederetan gejala yang timbul bagi penderita Covid-19 varian Delta, yang kini telah menjadi varian dominan. /Pixabay/MintBlack4u

PR TASIKMALAYA – Pandemi coronavirus di Indonesia belum usai!

Sejak awal bulan Mei, pemerintah Indonesia telah menemukan masuknya Covid-19 varian Delta ke tanah air.

Varian Delta (B.1.617) awalnya ditemukan di India dan memiliki gejala yang hampir sama dengan pasien positif Covid-19 jenis lainnya.

Baca Juga: Tak Terima Suaranya Diberi Nilai Rendah oleh Lesti Kejora, Rizky Billar Beberkan Kekurangan Sang Calon Istri!

Meski memiliki gejala yang hampir sama, Covid-19 varian Delta sangat ditakuti.

Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman WebMD, Covid-19 varian Delta lebih ditakuti karena proses penularannya yang jauh lebih cepat ketimbang jenis lainnya.

Menurut laman WebMD, Covid-19 jenis Delta telah menyebar ke 74 negara berbeda per tanggal 14 Juni 2021.

Baca Juga: Tulisan Arab Surah Al-Qari'ah Beserta Terjemahan dalam Bahasa Indonesia

Alias hanya butuh waktu enam bulan sejak pertama kali ditemukan di India.

Karena penularannya yang sangat cepat, kasus positif Covid-19 akibat varian Delta jadi jauh lebih banyak ketimbang yang disebabkan oleh varian Alpha.

Covid-19 varian Alpha (B.1.1.7) berasal dari Inggris dan di Indonesia sendiri pun sudah ditemukan kasus positif akibat jenis virus tersebut.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup F Euro 2021: Tiga Gol Penalti Mewarnai Hasil Imbang Portugal dan Prancis

Akan tetapi varian Alpha kurang jadi perhatian sebab daya tularnya tidak sehebat jenis Delta.

Penelitian menyebutkan varian Delta lebih menular 43 hingga 90 persen ketimbang Covid-19 jenis lainnya.

Jika dibandingkan dengan jenis Alpha, varian Delta dinilai lebih mematikan 30 hingga 100 persen.

Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup F Euro 2021: Tiga Gol Penalti Mewarnai Hasil Imbang Portugal dan Prancis

Sementara gejala yang timbul di badan penderita Covid-19 varian delta sendiri sebenarnya tidak ada bedanya dengan jenis lain.

Menurut data Zoe Covid Symptom Study, ada empat ciri teratas dari penderita Covid-19 jenis Delta.

Gejalanya yaitu sakit kepala, sakit tenggorokan, hidung meler, dan demam.

Baca Juga: Tiba-tiba Bahas Orang Ketiga, Aurel Hermansyah Geram pada Atta Halilintar: Astagfirullah

Gejala batuk dan kehilangan indera penciuman sudah jarang ditemukan bahkan pada pasien Covid-19 biasa sekalipun.

Nah, meski gejalanya sama, tetapi orang yang telah tertular Covid-19 varian Delta biasanya akan langsung sakit parah.

Tidak perlu waktu lama, mereka yang sudah tertular Covid-19 jenis Delta akan langsung dilarikan ke rumah sakit.

Baca Juga: Pilih Simbol Hati dan Dapatkan Pesan Cinta Kamu, Salah Satunya Selalu Banyak Drama

Di Tiongkok sendiri, pasien coronavirus yang tertular virus jenis Delta harus langsung dibawa ke rumah sakit karena mereka terlihat lebih sakit ketimbang pasien positif yang ditangani saat awal pandemi.

Lalu bagaimana caranya untuk melindungi diri dari terinfeksi Covid-19 varian Delta?

Menurut WebMD, cara terbaik adalah dengan mendapatkan vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ikatan Cinta 24 Juni 2021: Karina Kaget dan Malu Reyna Cucunya, Al Bahagia Andin Hamil Anak Laki-laki

Vaksin Covid-19 yang dianjurkan untuk menangani varian Delta ada dua yaitu Pfizer dan AstraZeneca.

Menurut laporan yang beredar, vaksin Pfizer-BioNTech bisa meningkatkan kekebalan tubuh hingga 79 persen sehingga tidak mudah tertular Covid-19 varian Delta.

Vaksin Pfizer-BioNTech juga lebih efektif 88 persen untuk menangani gejala yang ditimbulkan oleh Covid-19 varian Delta.

Baca Juga: Tulisan Arab Surah Al Humazah Beserta Terjemahan Maknanya dalam Bahasa Indonesia

Sementara dari dua kali penyuntikan vaksin AstraZeneca, tercatat 92 persen penerimanya jadi tidak harus dilarikan ke rumah sakit ketika sudah tertular Covid-19 varian Delta.

Selain itu, vaksin AstraZeneca juga terbukti menghindarkan kematian akibat Covid-19 varian Delta bagi para penerimanya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: WebMD

Tags

Terkini

Terpopuler