PR TASIKMALAYA – Covid-19 varian Delta juga dikenal dengan sebutan B.1.617.2.
Covid-19 varian Delta pertama kali ditemukan di India.
Menurut organisasi kesehatan dunia (WHO), sejak munculnya Covid-19 varian Delta di India, varian tersebut kini muncul di lebih 70 negara di dunia.
Bahkan di Amerika Serikat, varian Covid-19 Delta menyumbang lebih dari enam persen sampel virus.
Seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Health Line, Covid-19 varian Delta menyebar lebih cepat.
Selain itu, dampak yang ditimbulkan Covid-19 varian Delta menyebabkan penyakit yang lebih parah.
Baca Juga: Tulisan Arab Surah Al-Qari'ah Beserta Terjemahan dalam Bahasa Indonesia
Hal tersebut tentu sangat mengkhawatirkan bagi orang yang tidak divaksinasi.
Selain itu, Covid-19 varian Delta juga mudah terpapar pada orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah terhadap virus.
Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh dokter asal Tiongkok, Covid-19 varian Delta menyebar ke seluruh negeri dengan gejala yang berbeda-beda.
Baca Juga: Hasil Pertandingan Grup F Euro 2021: Tiga Gol Penalti Mewarnai Hasil Imbang Portugal dan Prancis
Bahkan orang-orang yang terpapar Covid-19 varian Delta, memiliki gejala yang lebih parah.
Umumnya, gejala yang timbul seperti demam.
Orang yang terpapar Covid-19 varian Delta, terpapar demam dengan suhu tubuh tinggi.
Bahkan demam tersebut akan menjadi semakin parah dalam tiga atau empat hari ke depan.
Baca Juga: Tiba-tiba Bahas Orang Ketiga, Aurel Hermansyah Geram pada Atta Halilintar: Astagfirullah
Begitu juga yang terjadi di Inggris.
Berdasarkan laporan, di Inggris bahkan Covid-19 varian Delta menyebabkan 91 persen kasus Covid-19 yang baru.
Gejala yang ditimbulkan orang-orang di Inggris yang terpapar Covid-19 varian Delta seperti sakit kepala, sakit tenggorokan, dan pilek.
Bagi mereka yang berusia muda, umumnya gejala awal yang timbul adalah pilek.
Selain itu, orang yang berusia muda dan terpapar Covid-19 varian Delta dapat dengan mudah menyebarkan virus tersebut kepada orang yang lebih berisiko terpapar penyakit parah.
Termasuk kepada orang-orang yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 secara penuh.
Adapun untuk gejala virus corona seperti batuk, sesak napas sakit kepala, kelelahan, dan hilangnya indra perasa atau penciuman.***