Kendalikan Amarah dan Emosi saat Puasa, Simak Tips dari Ustaz Mahbub Maafi

28 April 2021, 04:30 WIB
Ilustrasi menahan amarah. Simak tips mengendalikan amarah dan emosi saat berpuasa. /Pexels/Moose Photos/

PR TASIKMALAYA - Puasa bukan hanya menahan rasa lapar dan rasa haus tapi juga dapat menahan emosi.

Dengan melaksanakan puasa di bulan Ramadhan sapat menjadi sarana untuk melatih kesabaran serta mengendalikan emosi.

Ketika melakukan puasa berbagai hal yang dapat menguji kesabaran serta memacu amarah bisa terjadi kapan saja.

Baca Juga: Mardani Ali Sera Memprotes Instruksi Presiden Jokowi Buru dan Tangkap KKB di Papua

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Wakil Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail Ramdlan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, Ustadz Mahbub Maafi memberikan tips untuk dapat mengendalikan emosi ketika puasa.

Puasa disebut juga sabar karena dengan kita berpuasa kita sedang mengendalikan diri dari makan-minum serta hal yang membatalkannya.

Hal tersebut dilakukan dari terbitnya fajar sampai dengan tenggelamnya matahari.

Baca Juga: Tak Percaya Tuduhan Teroris pada Munarman, Fadli Zon: Sungguh Mengada-ngada dan Kurang Kerjaan

Karena itu bulan puasa Ramadhan disebut juga bulan kesabaran atau syahr Ash-shabr.

Sebagaimana dapat dipahami dari pernyataan salah satu ulama kalangan tabi'in yaitu Imam Mujahid:

وَقَالَ مُجَاهِدٌ : اَلصَّبْرُ : اَلصَّوْمُ ، وَالصَّوْمُ : صَبْرٌ ، لِأَنَّهُ إِمْسَاكٌ عَنِ الطَّعَامِ ، وَسُمِيَ رَمَضَانُ : شَهْرَ الصَّبْرِ

Mujahid mengatakan: "Sabar adalah puasa dan puasa adalah sabar, karena puasa menahan dari makan-minum. Dan bulan Ramadhan dinamai bulan kesabaran.” (Lihat Abu Hayyan al-Andalusi, Tafsir al-Bahr al-Muhith, juz, 1, h. 340).

Baca Juga: Dulu Dibuang Suami, Youn Yuh Jung Kini Diajak Balikan Usai Berhasil Menangi Piala Oscar

Bagi orang yang sedang melakukan ibadah puasa pada bulan Ramahdan sebisa mungkin untuk dapat menahan emosinya.

Usahakan jangan terbawa emosi meskipun ada orang yang sedang mencela.

Jika ada orang yang mencela atau mengejek ketika sedang melakukan ibadah puasa katakan lah "Aku sedang berpuasa".

Baca Juga: CATAT! Ada BTS dan NCT Dream, 18 Idol K-pop Ini Siap Comeback di Bulan Mei Lho!

Berdasarkan hadist Rasulullah SAW menyebutkan bahwa orang yang beribadah puasa harus menahan diri dari perilaku yang tidak terpuji:

وَإِذَا كَانَ يَوْمُ صَوْمِ أَحَدِكُمْ فَلَا يَرْفُثْ وَلَا يَصْخَبْ فَإِنْ سَابَّهُ أَحَدٌ أَوْ قَاتَلَهُ فَلْيَقُلْ إِنِّي امْرُؤٌ صَائِمٌ

“Jika di antara kalian tengah berpuasa, janganlah ia berkata-kata kotor dan berlaku tidak terpuji. Dan jika ada seorang yang mencela atau mengajaknya bertengkar, maka hendaklah ia berkata kepada orang itu, 'Sesungguhnya saya tengah berpuasa'". (HR. Bukhari-Muslim).

Baca Juga: Diduga Terlibat dalam Baiat ISIS di 3 Lokasi, Mantan Sekretaris Umum FPI Munarman Ditangkap Densus 88

Apa saja yang bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi?

Untuk dapat mengendalikan emosi, dapat dilakukan berbagai cara yang bisa ditempuh.

Salah satu cara untuk dapat mengendalikan emosi yang disebut juga paling ampuh adalah dengan berdzikir kepada Allah SWT.

Baca Juga: Momen Haru Gracia Indri Pindah Ke Belanda, Irfan Hakim Menangis Sedih

Untuk mengendalikan emosi lakukan dzikir dengan membaca tahlil, tasbih, tahmid, takbir, dan membaca a’udzu billahi minasy syaitahnir rajim.

Berdzikir adalah cara untuk mengingat Allah SWT serta dapat menimbulkan rasa khauf.

Khauf merupakan perasaan khawatir untuk melakukan hal yang tidak diridhai atau tidak disuka oleh Allah SWT.

Baca Juga: Amanda Manopo Foto Menggunakan Mukena, Warganet: Cantik-cantik Sekali Kesayangan Aldebaran

Dengan munculnya rasa khauf ini dapat memunculkan rasa ketaatan terhadap Allah SWT.

Dengan mengingat Allah SWT juga dapat menghilangkan pengaruh dan mengusir setan serta hati menjadi tenang.

Mengingat Alaah SWT ketika marah sebagai cara mengendalikan emosi didasarkan dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Kahhfi ayat 24:

وَاذْكُرْ رَبَّك إذَا نَسِيتَ قَالَ عِكْرِمَةُ : يَعْنِي إذَا غَضِبْتَ

“Dan ingatlah kepada Tuhanmu apabila engkau lupa…” (QS. Al-Kahfi [18]: 24).

Baca Juga: Akhir Tahun 2022 Dunia Akan Kembali Normal dari Covid-19, Bill Gates Beberkan Alasannya

Ikrimah berkata bahwa yang dimaksud dengan "apabila engkau lupa" adalah "apabila engkau marah'". (Lihat, Al-Mawardi, Adab ad-Dunya wa ad-Din, h. 381).

Selain berdzikir dengan mengingat Allah SWT, cara lain untuk mengendalikan emosi adalah dengan bersegera berwudlu.

Dengan berwudlu dapat mencusikan yang lahir atau batin serta mampu meredakan emosi dan gangguan dari setan.

Baca Juga: Stasiun Garut Beroperasi Juni 2021, Bupati Garut Lakukan Pertemuan dengan Dirut PT KAI

Berdasarkan hadist yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad bin Hanbal dan Imam Abu Dawud dikatakan:

إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ

"Sungguh, amarah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api. Sedang api hanya bisa dipadamkan dengan air. Jika salah satu di antara kalian marah maka berwudlulah."(Lihat Ibnu Rajab al-Hanbali, Jami' al-'Ulum wa al-Hikam, h. 146).

Baca Juga: Airlangga Hartarto Sebut Realisasi Anggaran PEN Capai Rp134,07 Triliun, Pengamat: Pemerintah Sudah Lebih Paham

Berzikir dan berwudu dapat dilakukan untuk mengendalikan emosi serta amarah baik ketika sedang berpuasa maupun tidak.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler