Masukkan Budaya Indonesia, ini 5 Alasan Mengapa Film 'Raya and the Last Dragon' Layak Ditunggu

- 22 November 2020, 11:45 WIB
Raya and The Last Dragon.
Raya and The Last Dragon. /youtube.com/ WaltDisneyAnimationStudios

PR TASIKMALAYA - 'Raya and the Last Dragon' merupakan film animasi Disney terbaru yang terinspirasi dari beragam budaya di negara-negara Asia Tenggara.

Disney pun telah merilis teaser trailer film tersebut bulan lalu. Berikut adalah enam alasan mengapa film yang akan tayang pada bulan Maret 2021 ini layak untuk ditunggu:

1. Karya Dua Penulis Berdarah Malaysia dan Vietnam

Adele Lim, penulis skenario film ini, merupakan keturunan Tiongkok yang lahir di Malaysia. Ia juga menulis skenario untuk film Crazy Rich Asians, sebuah film lain yang terinspirasi dari budaya di Asia Tenggara.

Baca Juga: Cocok Dinikmati Pas Tahun Baru! Rekomendasi Wisata Alam Tersembunyi di Bandung

Dikutip dari IGN Southeast Asia oleh PikiranRakyat-Tasikmalaya.com, Adele direkrut oleh Disney secara khusus untuk film ini supaya aspek terunggul dari kawasan Asia Tenggara yang untuk pertama kalinya menjadi latar film animasi Disney, bisa terwakili dengan baik.

Sementara itu Qui Nguyen, penulis naskah berdarah Vietnam, baru-baru ini terungkap turut menjadi penulis skenario film ini di samping Adele Lim.

2. Bernuansa Asia Tenggara yang Sesungguhnya

Meskipun tidak mengambil latar di lokasi tertentu di Asia Tenggara, tim Disney menciptakan Kumandra, sebuah negeri fiksi yang terinspirasi oleh negara Malaysia, Vietnam, Laos, Kamboja, Thailand, dan Indonesia. Tim animasi sebenarnya melakukan perjalanan ke empat negara terakhir untuk melakukan penelitian.

Disney mengungkapkan secara resmi bahwa Kumandra adalah "Bumi hasil perekaan ulang yang dihuni oleh peradaban kuno yang menghormati naga mitos karena kekuatan dan kebijaksanaan mereka".

Baca Juga: Sesuai dengan Perkembangan Wilayah, ini Daftar UMK di Jawa Barat dari yang Tertinggi hingga Terkecil

3. Raya Sang Pejuang

Raya adalah seorang jagoan dan jauh dari tipikal gadis yang memerlukan pertolongan. Ia mengenakan topi beras dan seragam prajurit tradisional, mirip pakaian suku Kadazan dan Iban dari Malaysia Timur.

Dia juga memegang senjata berupa tongkat Eskrima, yang menandakan bahwa ia selalu siap bertarung. Raya ditemani seekor hewan hibrida penyu trenggiling besar.

Kelly Marie Tran, yang dikenal sebagai Rose Tico dari film Star Wars, menjadi pengisi suara untuk karakter Raya.

Kelly memiliki darah Vietnam dan akan menjadi orang Asia Tenggara pertama yang mengisi suara seorang karakter Putri Disney. Sebagai catatan, Lea Salonga yang mengisi suara Putri Jasmine dan Mulan juga merupakan keturunan Filipina.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Karangasem Ingatkan Masyarakat Agar Tetap Patuh Prokes Meski Masuki Zona Oranye

4. Naga Terakhir

Naga tituler bernama Sisu, disuarakan oleh aktris sekaligus rapper dan komedian Awkafina. Sisu adalah yang terakhir dari jenisnya dan tujuan dari petualangan Raya adalah untuk mencari tahu apa yang terjadi dengan naga yang dulu menghuni negeri itu.

Sisu sendiri mampu berubah wujud yang menjadi manusia. Wujud Sisu didasarkan pada dewa ular air yaitu naga, yang terdapat dalam semua budaya di Asia Tenggara.

Dewa ini dapat ditemukan di Laos, Malaysia, Kamboja, Indonesia, Thailand, dan Filipina, dengan berbagai penggambaran, tetapi bentuk dan fungsinya secara umum sebagai dewa air tetap dipertahankan.

Baca Juga: Terapkan Aturan Jumlah Peserta Dalam Setiap Acara, Wakil Bupati Bogor: Tak Bisa Ditawar Lagi

5. Pahlawan Wanita Pertama dari Asia Tenggara

Raya adalah sebuah kata umum dalam bahasa Melayu dan Indonesia, yang digunakan untuk mendefinisikan sesuatu yang sangat besar atau sangat penting.

Sebagai pahlawan wanita Asia Tenggara pertama, kita bisa dengan yakin mengatakan bahwa ini adalah nama yang tepat untuk karakter tersebut.

Tentu saja, Disney telah mencoba-coba karakter Asia sebelumnya, misalnya Putri Jasmine dari film Aladdin yang menjadi putri dari Asia Barat dan Mulan yang merupakan karakter pertama dari Asia Timur dalam film Disney.

Faktanya, ini menjadi yang pertama kalinya lagi bagi Disney untuk memilih latar di Asia setelah film Mulan pada tahun 1998. Merupakan kabar yang sangat baik untuk didengar bahwa Disney telah memilih wilayah Asia Tenggara untuk film besar terbarunya.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah