Baca Juga: Tak Hanya Jawa Tengah, Provinsi DI Yogyakarta juga Naikkan Besaran UMP 2021
Kondisi pandemi Covid-19 membuat Prambanan Jazz Festival (PJF) tahun ini mengubah konsepnya menjadi virtual musik.
Wishnutama menjelaskan bahwa kegiatan ini dilaksanakan dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku dan menjadi standar penyelenggaraan sebuah event di fase pandemi saat ini.
"Protokol kesehatan yang dilakukan Prambanan Jazz Festival ini diharapkan bisa menjadi konsep ‘experience’ dan alternatif penyelenggaraan event festival musik di masa pandemi ini," ujar Wishnutama.
Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan (Events) Kemenparekraf/Baparekraf, Rizki Handayani, mengatakan, sebelumnya pihaknya bersama industri dan pihak terkait lainnya telah menyusun buku panduan pelaksanaan event yang merujuk pada protokol kesehatan, keselamatan, dan kelestarian lingkungan.
Baca Juga: Umrah Perdana Internasional Kembali Dibuka Hari ini
Mulai dari sisi event supplier (produksi/vendor), event organizer, hingga pengisi acara serta crowd control-nya. Kemenparekraf/Baparekraf juga sebelumnya telah melakukan simulasi dalam penyelenggaraan event.
"Penyelenggaraan kegiatan diharapkan dapat terus berjalan dan pekerja seni dapat produktif lagi namun tetap aman Covid-19 di era adaptasi kebiasaan baru," kata Rizki Handayani.
Founder Prambanan Jazz Festival, Anas Syahrul Alimi, mengatakan, tidak mudah menyelenggarakan perhelatan di tengah situasi pandemi. Sebab, proses panjang terkait perizinan penyelenggaraan harus dilalui demi terwujudnya Prambanan Jazz Festival 2020 di masa pandemi Covid-19.
“Usaha keras kami akhirnya bisa membuat Prambanan Jazz Festival 2020 tetap dapat terselenggara,” ujar Anas.