Seorang Petani Minta Harga Beras Tidak Diturunkan: Harga Pupuk dan Obat Mahal

- 28 Februari 2024, 12:45 WIB
Ilustrasi beras langka dan mahal yang membuat Hilmi Firdausi prihatin.
Ilustrasi beras langka dan mahal yang membuat Hilmi Firdausi prihatin. /Jcom/

PR TASIKMALAYA - Kenaikan harga beras yang menjulang tinggi dari biasanya, saat ini memang tengah menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat tanah air.

Dalam hal ini, banyak dari mereka yang mengungkapkan keresahannya atas lonjakan kenaikan harga beras tersebut yang sebelumnya jarang terjadi.

Namun di sisi lain, seorang petani turut angkat suara dan mengungkapkan kesetujuannya dengan kenaikan harga beras tersebut.

Salah satunya terlihat dalam unggahan di akun TikTok yang bernama @mbah.nyoto8.

Dalam unggahan ini, pria tersebut mengungkapkan bahwa para petani saat mendengarkan kabar terkait kenaikan gaji, umr, dan sebagainya tidak pernah meributkan apapun.

Baca Juga: Walikota Tasikmalaya Cek Harga Beras di Pasar Cikurubuk, Kualitas Premium Masih Mahal

"Di saat gaji PNS naik kami petani tidak ribut, UMR naik kamipun petani juga tidak ribut," jelasnya

Ia juga menambahkan terkait kekecewaannya disaat harga beras naik banyak masyarakat yang meminta kepada presiden untuk segera menurunkan harganya.

@mbah.nyoto8 #pejuangpangan #tenggarongsebrang ♬ suara asli - Mbah nyoto

 

Sehingga dengan hal tersebut, ia menyampaikan bahwa saat ini para petani juga ingin menyampaikan harapan kepada Presiden untuk tidak menurunkan harga beras, agar para petani bisa sejahtera.

"Jangan turunkan harga beras, jangan turunkan harga gabah, bagusnya naikkan lagi biar petani sejahtera," tambahnya

Terkait hal ini, ia menerangkan alasan mengapa menyetujui jika beras dan gabah bisa naik lebih tinggi lagi dan membuat para petani menjadi lebih sejahtera.

Menurutnya, saat ini harga pupuk dan obat hama yang tinggi, membuat para petani harus mengeluarkan dana yang cukup besar, sehingga dengan kenaikan harga beras akan membantu mereka.

Baca Juga: Bulog Pastikan Stok Beras di Jawa Barat Aman hingga Hari Raya Idul Fitri 2024

"Masalahnya pupuk mahal, obat hama mahal, begitu pak presiden," tutupnya.

Unggahan tersebut memang akhirnya menuai beragam pro dan kontra dari warganet.

Banyak dari mereka yang menyetujui kenaikan harga beras ini, dengan harapan kesejahteraan bagi para petani Indonesia.

Namun disisi lain, tidak sedikit pula dari mereka yang kurang menyetujui karena akan menimbulkan permasalahan, dan berharap agar harga pupuk yang bisa dimurahkan.***

Editor: Thytha Surya Swastika


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah