"Meskipun kita dapat mengharapkan beberapa monster yang ditingkatkan, Sweet Home 2 mempertanyakan siapa monster yang sebenarnya. Bagaimanapun juga, keinginan yang dikendalikan oleh rasa takut dan ketidakpercayaan sama mengerikannya, bahkan lebih buruk, daripada monster haus darah yang memangsa manusia," tulisa Collider.
"Pada akhirnya, Sweet Home 2 adalah penggambaran betapa rapuhnya sifat manusia, terutama ketika nyawa mereka dipertaruhkan," lanjutnya dikutip dari KBIZoom.
Meskipun mendapat pujian dari media seperti Collider, reaksi penonton bervariasi. Beberapa berempati dengan pesan dramanya, sementara yang lain mengkritik pengenalan karakter baru yang membuat alur cerita tampak kacau.
Baca Juga: Penjelasan Ending Sweet Home 2: Apa yang Sebenarnya Dilakukan Putri Yi Kyung pada Ibunya?
Kritik melibatkan kurangnya kohesi dan penurunan sinergi antar karakter dibandingkan dengan season sebelumnya.
Sutradara Lee Eung Bok merespon kekhawatiran tentang perluasan serial ini, menyatakan bahwa fokusnya adalah pada pengenalan karakter baru dan pandangan dunia baru.
"Kami fokus pada proses pengenalan karakter baru dan pandangan dunia baru," ungkap Lee Eung Bok.
Meskipun serial drama ini menduduki peringkat pertama dalam "Peringkat Hari Ini" di situs pencarian Kinolights, indeks kepuasan pengguna hanya mencapai 43,59%, mencerminkan respon yang terbagi.
Komentar di portal Naver termasuk keluhan tentang panjangnya cerita, sulitnya untuk fokus, dan kekecewaan bahwa ini terasa seperti langkah tengah untuk pengembangan season ketiga.
Baca Juga: Penuh Teka-Teki, Begini Penjelasan Ending dan Link Nonton Serial Sweet Home 2