PR TASIKMALAYA – Pelawak tunggal Marshel Widianto kerap menjadi buah bibir publik.
Rupanya sebelum ketenarannya yang Marshel Widianto rasakan seperti sekarang, ia sempat menekuni berbagai macam profesi.
Salah satunya yakni sebagai roadman artis, Marshel Widianto menceritakan kisahnya tersebut kepada temannya yakni Uus.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com lewat kanal YouTube Uus Kamukita, Marshel Widianto kala itu tengah menjadi bintang tamu di konten ‘Udah Lama Pengen Konten’.
Mulanya Uus memuji akan sepak terjang Marshel Widianto yang dari awal rajin berlatih stand up comedy hingga besar seperti ini.
“Buat temen-temen yang gak tau perjalanan Marshel , yang cuma taunya dari media, dari podcast atau segala macam, gua yang liat prosesnya lah,” tutur Uus.
“Dari cuma ada di komunitas, yang rajin open mic, jakbar diikutin, kemana pokoknya,” tambah Uus.
Lalu Uus mengatakan bahwasannya Marshel Widianto sempat menjadi roadman beberapa artis nasional.
“Sampai akhirnya saking loyalnya dia sama stand up, dia mungkin menjadi komika pertama yang mau, mengambil pekerjaan sebagai roadman,” ungkap Uus.
Kala itu Marshel Widianto melakoni perannya sebagai roadman Adjis Doaibu, dan beberapa selebriti lainnya.
Marshel Widianto memberikan alasannya kenapa ia mau berprofesi sebagai roadman, karena ia merasa bayarannya sangat murah.
“Dan memang saya lebih murah waktu itu pak, murah banget saya,” ucap Marshel kepada Uus.
Tidak tanggung-tanggung Marshel Widianto menyebutkan nominal yang ia dapatkan selama menjadi roadman artis.
“Lima ratus ribu, sampe sekarang, saya kalo tampil dibayar gope, diomongin orang talent,” ungkap Marshel Widianto sambil tertawa.
“Sampe sekarang juga, saya masih murah,” tegas Marshel Widianto sembari tertawa.
Sebagai informasi Marshel Widianto merupakan jebolan finalis Stand Up Comedy Academy musim ketiga.
Baca Juga: Bansos PKH Kemensos Rp900 Ribu hingga 4,4 Juta Cair Juni, Simak Kriteria Penerima dan Cara Ceknya
Marshel tak jarang belakangan ini sering wara wiri di televisi swasta Indonesia, untuk menghibur masyarakat dengan lawakannya.***