PR TASIKMALAYA - Bola panas dari drama Korea Selatan (drakor) Snowdrop masih berlanjut.
Api dari polemik Snowdrop kini menyambar ke JTBC, selaku stasiun yang menayangkan drakor ini.
Setelah petisi yang menyuarakan agar Snowdrop dihentikan, petisi baru untuk JTBC muncul.
Petisi baru tersebut berisikan tuntutan dari warga Korea Selatan agar JTBC ditutup.
Perang petisi drakor Snowdrop yang menimpa JTBC ini dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kbizoom pada Jumat, 24 Desember 2021.
Dikabarkan bahwa, petisi tersebut setidaknya saat ini memiliki 25.000 tanda tangan.
Berisi prasangka bahwa stasiun penyiaran terkemuka tersebut adalah perusahaan anti konstitusional.
Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Minta Pengamat Politik Ini untuk Tidak Merendahkan Lembaga TNI AD
Dijelaskan juga di dalamnya, bahwa Snowdrop salah mengartikan sejarah Korea Selatan.
Serta meremehkan gerakan dari pro-demokrasi melalui serangkaian adegannya.
Munculnya petisi terbaru ini seolah pertanda bahwa JTBC telah gagal dalam menenangkan penonton.
Sikap terakhir JTBC yang tetap menayangkan Snowdrop nyatanya memicu lebih banyak reaksi.
Diberitakan sebelumnya, bahwa terdapat petisi lainnya yang meminta larangan penayangan Snowdrop.
Tidak tanggung-tanggung, petisi yang juga dikirimkan ke Blue House itu telah menghimpun 200.000 tanda tangan.
Baca Juga: Menurut Studi, Orang yang Pergi ke Konser Hidup Lebih Lama, Berikut Penjelasannya
Rupanya, banyak warga Korsel yang mendukung aksi protes untuk penghentian Snowdrop ini.
Namun, hingga kini belum ada reaksi dari perwakilan JTBC terkait petisi yang menyeret nama perusahaan itu. ***