5 Alasan Mengapa Drama Snowdrop Ditentang dan Memicu Banyak Kemarahan Orang Korea Selatan

- 21 Desember 2021, 19:33 WIB
Berikut ini lima alasan mengapa drama Korea Snowdrop ditentang oleh banyak masyarakat di Korea Selatan.
Berikut ini lima alasan mengapa drama Korea Snowdrop ditentang oleh banyak masyarakat di Korea Selatan. /Instagram/jtbcdrama.

PR TASIKMALAYA – Drama Korea (drakor) Snowdrop telah mendapat banyak reaksi keras dari komunitas Korea Selatan karena berbagai aspek.

Penulis drama Snowdrop sendiri mendapat kecaman karena pemilihan karakter dan nama.

Salah satu detail yang paling membuat marah tentang drama Snowdrop adalah penggambaran National Security Agency (NSA), atau yang dikenal sebagai An-Gi-Bu.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Koreaboo, inilah beberapa alasan mengapa orang Korea Selatan sangat marah dengan penggambaran An-Gi-Bu dalam drama Snowdrop.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Kamu Ternyata Sosok Karismatik Jika Pertama Kali Lihat ini pada Gambar!

1. Latar Belakang Dasar tentang Gerakan Demokrasi dan Penindasan

Satu hal yang perlu diketahui adalah bahwa banyak pendukung gerakan demokrasi, termasuk pendukung mahasiswa, salah dituduh sebagai mata-mata Korea Utara.

NSA sebenarnya bukan organisasi yang dimaksudkan untuk menjatuhkan mata-mata Korea Utara.

Tetapi, hanya untuk membasmi setiap perbedaan pendapat dan oposisi terhadap rezim pemerintah.

Baca Juga: 5 Cara Terbaik untuk Melupakan Mantan Pasangan, Salah Satunya Fokus pada Diri Sendiri

Ini termasuk pendukung gerakan demokrasi.

Namun, untuk memiliki alasan yang sah menyiksa para pendukung demokrasi, NSA menggunakan kedok untuk menangkap mata-mata Korea Utara.

2. Perbedaan dengan kehidupan nyata

Pertama, ayah pemeran utama wanita dalam drama Snowdrop adalah kepala NSA.

Baca Juga: Susi Pudjiastusi Sentil Luhut soal 'Ketimpangan' Karantina, Sudjiwo Tedjo: Pejabat Cuman Pegawai

Ini sendiri mungkin tidak menjadi masalah, jika bukan karena penulis drama Snowdrop memutuskan untuk menggambarkannya secara lebih positif.

Menurut profil karakter, dia mungkin seorang diktator yang ketat dalam hal pekerjaan, tetapi kecintaannya pada sastra membuatnya lembut hati.

Namun, kepala NSA yang sebenarnya saat itu adalah Jang Se Dong, yang merupakan tangan kanan tercinta dari presiden saat itu, Chun Doo Hwan.

Baca Juga: Profil Egy Maulana Vikri, Tiba di Singapura dan Siap Tampil untuk Garuda?

Jang Se Dong menutupi banyak pembunuhan brutal untuk menakut-nakuti orang agar berpikir bahwa itu disebabkan oleh mata-mata Korea Utara.

Salah satunya adalah kasus Susie Kim yang dibunuh oleh suaminya.

Suaminya berbohong bahwa dia adalah mata-mata Korea Utara, ini adalah sesuatu yang langsung diterima Jang Se Dong tanpa penyelidikan.

Baca Juga: Spoiler Ikatan Cinta Hari Ini 21 Desember 2021, Mama Rossa Sembunyikan Sesuatu dari Al

Orang Korea Selatan marah pada kenyataan bahwa Snowdrop telah menulis ulang seorang pria yang kejam sebagai seorang pecinta sastra yang lembut.

3. Karakter Lee Kang Moo dan romantisasi NSA

Lee Kang Moo adalah pemeran utama pria kedua di Snowdrop.

Dia adalah seorang pemimpin tim di NSA, dan berdedikasi pada pekerjaannya.

Baca Juga: Link Live Streaming Sevilla vs Barcelona, 22 Desember 2021 Pukul 3.30 WIB, Misi Dekati Real Madrid

Warga Korea Selatan marah atas humanisasi nyata dari seseorang yang bertanggung jawab memimpin tim untuk memburu pendukung demokrasi.

NSA dan timnya terkenal karena mengirim penyusup untuk menanamkan bukti palsu dalam kelompok mahasiswa pendukung demokrasi, untuk menuduh mereka sebagai mata-mata.

Mengingat kekejaman NSA secara keseluruhan, warga Korea Selatan tidak senang dengan potensi Snowdrop untuk meromantisasi organisasi dan anggotanya.

Baca Juga: Tes Psikologi: Apakah Kamu Orang yang Ragu? Ungkap dengan Melihat Gambar Ini

4. Keterlibatan NSA di Berlin

Salah satu set-up Snowdrop adalah Jerman, khususnya di Berlin.

Pemeran utama pria, Soo Ho, memiliki hubungan dengan Berlin.

Seorang mata-mata Korea Utara yang berangkat misi di Berlin, ia menyamar sebagai mahasiswa pascasarjana dari sebuah universitas di Berlin dan datang ke Korea Selatan.

Baca Juga: Susi Pudjiastuti: Pejabat Boleh Karantina Mandiri, Kenapa Masyarakat Tidak Boleh?

Namun, ayahnya sebenarnya adalah seorang musisi jenius yang tinggal di Korea Utara dan Jerman.

Ini memicu kemarahan karena dugaan inspirasi ayahnya didasarkan pada musisi terkenal Korea Selatan, Yun Isang.

Yun Isang dituduh sebagai mata-mata dan dipaksa untuk bolak-balik antara Korea Utara dan Jerman sebelum diculik oleh NSA.

Baca Juga: Pria Jangan Lakukan 5 Hal Ini agar Testosteron Tak Terganggu, Kata dr. Zaidul Akbar

5. Kasus Park Jong Cheol

Kasus Park Jong Cheol adalah kasus terkenal yang akhirnya menyebabkan jatuhnya rezim ketika kebenaran terungkap ke publik.

Park Jong Cheol adalah mahasiswa yang mendukung demokrasi.

NSA membawanya masuk dan menyiksanya tanpa henti menggunakan segala macam taktik, termasuk waterboarding.

Baca Juga: Tata Cara Menenangkan Anak agar Nyaman Saat Melakukan Vaksinasi

Hal ini akhirnya menyebabkan kematian Park Jong Cheol.

Dokter dibawa untuk mencoba menghidupkannya kembali dan ketika itu gagal, NSA mencoba memalsukan alasan kematiannya. 

Setelah kebenaran terungkap, warga Korea Selatan menjadi marah atas rezim tersebut.

Baca Juga: Kumpulan Caption Hari Ibu: Terimakasih untuk Segala Perjuanganmu

Meskipun ia telah meninggal, perwakilan keluarga Park Jong Cheol telah berbicara menentang drama Snowdrop baru-baru ini.

Setelah dua episode pertama ditayangkan, perwakilannya mengklaim bahwa drama tersebut menyebabkan kerugian bagi para korban NSA dan rezimnya dengan cara meromantisasi NSA dan mendistorsi sejarah.***

Editor: Gracia Tanu Wijaya

Sumber: Koreaboo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah