Perkosa 12 Santri, Kemenag Beberkan Keganjilan dan Nasib Pesantren yang Dipimpin Herry Wirawan

- 11 Desember 2021, 10:42 WIB
Kemenag jelaskan nasib pesantren yang dipimpin Herry Irawan setelah kasus sang guru perkosa santri terungkap.
Kemenag jelaskan nasib pesantren yang dipimpin Herry Irawan setelah kasus sang guru perkosa santri terungkap. /Dok Kemenag

PR TASIKMALAYA – Kementerian Agama (Kemenag) buka suara soal nasib pesantren yang dipimpin oleh Herry Wirawan.

Gemparnya Herry Wirawan perkosa 12 santri pesantren yang dipimpinnya belum lama ini merebak.

Sebagaimana yang diketahui, Herry Wirawan yang merupakan pimpinan salah satu pesantren di Bandung, yang diduga telah memerkosa 12 orang santri

Nasib pesantren yang dipimpin Herry Wirawamn diungkap M Ali Ramadhani selaku pihak dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag.

Baca Juga: Deddy Corbuzier Tanggapi Kasus Guru Perkosa 12 Santriwati: Hukum Mati Lah

Menurut Kemenag, keganjilan pesantren yang dipimpin oleh Herry Wirawan adalah terkait izin operasional.

Ternyata selama ini, pesantren yang dipimpin Herry Wirawan belum memiliki izin operasional dari Kemenag.

Oleh karena itu, Kemenag langsung mengambil tindakan untuk mencabut izin operasional pesantren tersebut.

Baca Juga: Ustaz Hilmi Firdausi Geram pada Pelaku Pemerkosa Puluhan Santriwati: Hukuman Berat Pantas...

“Kita telah mengambil tindakan administratif, mencabut izin operasional pesantren tersebut,” ujarnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com pada 10 Desember 2021 dari PMJ NEWS.

M Ali Ramadhani mengatakan, apa yang dilakukan oleh Herry Wirawan benar-benar telah mencoreng nama baik pesantren.

Selain mencabut izin operasional, Kemang juga mengambil tindakan lainnya untuk memulangkan santri di pesantren tersebut ke rumahnya masing-masing.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Karakter Mana yang Paling Pintar? Jawabannya Ungkap Sifat Asli Anda

Terkait nasib kelanjutan pendidikan para santri, pihak Kemenag membantu mereka untuk mendapatkan sekolah lain.

Lebih lanjut, Rd M Romli selaku Wakil Ketua DPRD Kabupaten Garut meminta pemerintah untuk menjamin kebutuhan para santri yang menjadi korban pelecehan seksual Herry Wirawan.

Ditambah lagi, para santri yang berada di pesantren tersebut berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah.

Baca Juga: Link Nonton Persipura vs PSIS Malam Ini Pukul 19.30 WIB via Vidio

“Pemkab Garut melalui dinas terkait bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari para korban,” tuturnya seperti yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA pada 11 desember 2021.

Adapun 11 orang santri asal Garut yang menjadi korban pelecehan seksual, saat ini sudah kembali ke rumahnya masing-masing.

Romli juga mengaku sangat prihatin, karena ada santri yang saat ini sudah memiliki anak dan kesulitan secara ekonomi.

Baca Juga: 3 Tips Menjaga Kesehatan Kulit, Salah Satunya Mengurangi Makanan yang Mengandung Gula

“Jangan sampai kekurangan, itu menambah beban para korban,” katanya.

Selain itu, politisi PKB tersebut meminta kepada dinas setempat untuk memberikan jaminan pelayanan kesehatan kepada para korban.

Pelayanan kesehatan bagi para korban yang tengah hamil, ataupun yang saat ini sudah melahirkan.

“Dari Dinas Kesehatan melalui Puskesmas terdekat melalui para bidan yang dekat dengan rumah-rumah korban, untuk memantau kondisi perkembangan ibu dan anak-anak korban,” pungkasnya.***

Editor: Ghassan Faikar Dedi

Sumber: PMJ News ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah