Network
PR TASIKMALAYA - Serial film televisi asal Korea Selatan, Squid Game menjadi perbincangan hangat dikalangan netizen.
Film Squid Game yang mengusung tema drama survival tersebut berhasil meraih berbagai prestasi dan menjadi serial yang laris dari Korea Selatan.
Namun, beru-baru ini tim produksi dari serial Squid Game harus membayar sejumlah denda.
Baca Juga: Ungkap Alasan Terima Lamaran Teuku Ryan, Ria Ricis Singgung Sikap Calon Suami
Denda tersebut terkait dengan adanya pengungkapan informasi pribadi yang tidak disensor.
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Kstarlive, netizen Korea Selatan mengeluhkan adanya panggilan dan pesan yang masuk.
Sejumlah panggilan dan pesan masuk tersebut diketahui berasal dari serial Squid Game.
Baca Juga: Kepribadianmu Dapat Diketahui dari Jalan di Tengah Hutan yang Paling Disukai dan Ingin Dilalui
Dalam sebuah adegan di serial Squid Game, terdapat nomor telepon yang tertulis sama dengan yang dimiliki seorang netizen.
Netizen tersebut telah menggunakan nomor yang ada pada serial Squid Game lebih dari 10 tahun.
"Awalnya, saya tidak tahu mengapa saya mendapat begitu banyak panggilan. Kemudian, salah satu teman saya memberi tahu saya bahwa nomor itu ditampilkan di 'Squid Game," ujarnya.
Baca Juga: Aty Kodong Curhat Mengaku Serba Salah, Danang DA Malah Berkomentar Begini…
Menurutnya, terdapat lebih dari 4.000 panggilan serta pesan yang masuk dalam sehari kepada nomornya.
Nomor yang terdapat pada serial Squid Game tersebut telah ditampilkan sebanyak dua kali.
Adegan pertama ditampilkan pada episode pertama ketika pria menggunakan jas yang diperankan oleh Gong Yoo memberikan kartu namanya kepada Seong Gi Hun yang diperankan oleh Lee Jungjae.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Bentuk Kuku Bisa Ungkap Keunikan Seseorang, Salah Satunya Jeli terhadap Detail!
Adegan kedua dimana nomor tersebut diperlihatkan saat episode kedua di mana saat Seong Gihun berusia sekitar untuk bergabung dengan musim ke-2 permainan.
Berdasarkan hukum yang berlaku di Korea Selatan, terdapat denda yang harus dibayarkan terkait informasi pribadi publik tanpa sensor.
Adapun jumlah denda yang harus dibayarkan bisa mencapai 50 juta won atau lebih dari Rp600 juta.***
