Network
PR TASIKMALAYA - Tantri, vokalis band Kotak, mengungkapkan keprihatinannya terhadap para pedagang kaki lima di masa PPKM Darurat.
Diakui Tantri, ia merasa prihatin sebab ia pernah berada di posisi para pedagang kaki lima itu saat masih SMA.
Tantri merasa prihatin karena memahami kesulitan dan kerja keras yang harus dilalui para pedagang kaki lima.
Di masa SMA, Tantri berjuang untuk bisa memenuhi kebutuhannya sendiri dengan berjualan minuman dingin.
Pengalaman pahitnya itu dibagikan Tantri di akun Instagram miliknya pada hari Kamis pagi, 15 Juli 2021.
"Saya pernah ada di posisi mereka, dan saya tau sulit sekali rasanya," kata Tantri, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari akun Instagram @tantrisyalindri.
Baca Juga: Luncurkan Aplikasi Kencan Islami Pertama, Iran Berupaya Dorong Muda Mudinya untuk Menikah
"Dulu waktu SMA, saya jualan p*p ice untuk bisa dapetin uang jajan tanpa minta orang tua," lanjutnya.
Ketika itu, ibunya pun bekerja keras untuk menghidupi keluarganya sejak ayah Tantri menderita stroke ringan hingga harus pensiun dini.
"Ibu saya jualan nasi uduk paginya, siang ke sore jualan sayur," ungkap penyanyi bernama lengkap Tantri Syalindri Ichlasari tersebut.
Baca Juga: AHY Bagikan Potret Paras Tampannya Saat SMA, Putra SBY: Tidak Mudah Bagi Anak Usia 16 Tahun...
Tantri kemudian mencoba untuk membantu sang ibu dengan berdagang sehingga bisa mendapat uang harian walaupun sedikit.
Setelah memiliki penghasilan bersama band Kotak, Tantri sempat bekerja sama dengan beberapa orang dan membuka sebuah restoran steak.
"Tapi ternyata bisnis dengan banyak orang pun nggak semulus yang dibayangkan," katanya.
Baca Juga: Adelia Wilhelmina Ungkap Kondisi Terkini Pasha Ungu Pasca 17 Hari Isoman Gegara Terinfeksi Covid-19
"Akhirnya mencoba buka rumah makan/depot sendiri, terjun ke pasar dan ngelayanin sendiri. Rasanya? BERAT!" tambahnya.
Ia mengatakan bahwa sebagian orang mungkin akan mengira berjualan sebagai seorang artis akan melalui jalan yang mudah.
"Ya memang dari segi promo lebih dimudahkan, tapi kan nggak selalu ramai, pasti ada saat sepinya," ungkapnya.
Restoran milik Tantri pun akhirnya harus tutup karena ia tidak mampu mengelola di tengah-tengah kesibukannya manggung di luar kota.
Ia pernah merasakan sulitnya berdagang dengan pendapatan yang fluktuatif dan mendapatkan kerugian besar alih-alih untung.
Wanita berusia 31 tahun itu prihatin dengan nasib para pedagang saat ini yang tengah kesulitan dalam hal keuangan.
Baca Juga: Ayah Krisdayanti Wafat, Mulai Atta Halilintar hingga Titi DJ Sampaikan Bela Sungkawa
Selain itu, mereka juga harus menutup dagangan di jam malam ketika pada waktu tersebut, banyak orang yang senang makan malam di luar rumah.
Ia menilai bahwa seharusnya, aparat yang bekerja di lapangan mengedukasi masyarakat untuk membeli makanan secara online alih-alih di tempat.
Menurutnya, tindakan itu akan menjadi solusi yang menguntungkan banyak pihak, bahkan para pengemudi ojek online.
Baca Juga: Dokter Kecantikan Sebut Wajah Putri Anne Sudah Butuh Age Corrector, Istri Arya Saloka: Tua Tua Tua
"Semoga para aparat yang juga bekerja di lapangan untuk mendisiplinkan punya cara yang lebih elegan karena kita sama-sama berjuang," tulisnya.
"Semangat para pencari rejeki," tandasnya.***
