'Suara Hati Istri' Banyak Dihujat, Desy Ratnasari Ungkap Sisi Positif Sinetron ini: Apa yang Kalian Mau?

- 9 Juni 2021, 13:00 WIB
Desy Ratnasari memberikan pandangan dalam sisi positif sinetron Suara Hati Istri, mengingat sinetron tersebut banyak mendapat kritikan.
Desy Ratnasari memberikan pandangan dalam sisi positif sinetron Suara Hati Istri, mengingat sinetron tersebut banyak mendapat kritikan. /tangkap layar instagram/@desyratnasariterdepan.

PR TASIKMALAYA - Desy Ratnasari berikan tanggapan soal polemik sinetron Suara Hati Istri yang tayang di Indosiar.

Dalam hal ini, Desy Ratnasari memberikan pandangan dalam sisi positif sinetron Suara Hati Istri.

Sisi positif dari sinetron Suara Hati Istri ini, dibagikan Desy Ratnasari mengingat sinetron tersebut banyak mendapat kritikan dari berbagai pihak.

Baca Juga: Ungkap Percintaan Seseorang dari Caranya Memegang Tangan, Salah Satunya Ingin Segera Mengakhiri Hubungan

Saat itu, Desy Ratnasari ditanya oleh Fenny Rose soal tanggapannya terkait sinetron Suara Hati Istri.

Perihal penggantian peran di sinetron Suara Hai istri, Desy Ratnasari ungkap bahwa ia tak setuju.

"Menurut saya, kreatifitas sebuah produksi itu berawal dari team work. Jadi tidak bisa disalahkan salah satu atau salah dua," ungkap Desy Ratnasari, dikutip dari Channel YouTube Trans TV Official yang tayang pada, 8 juni 2021.

Baca Juga: Terus Dikaitkan dengan Isu Pilpres 2024, Ridwan Kamil: Belum Jelas, Belum Pasti, dan Masih Jauh

Tak sampai di situ, Desy Ratnasari kemudian memberi pandangan soal bagaimana selama ini penonton memaknai suatu sinetron.

Desy Ratnasari menyebut bahwa sebagai penonton, harus bisa mempunyai konteks dalam memaknai sinetron yang tayang.

"Kalau konteks kita melihat bahwa apa yang ditunjukkan dalam sinetron tersebut adalah sebuah pembelajaran bagi semua orang, ini adalah sesuatu hal yang tidak boleh diikuti," jelas Desy Ratnasari.

Baca Juga: Keren! 3 Siswa SMKN 2 Tasikmalaya Raih Juara Nasional IoT Development Technocorner 2021 di UGM

Namun, Desy Ratnasai ungkap konteks lain yang bisa saja diterima oleh para penonton.

"Tapi kalau konteksnya, ini sebuah hal, suara hati semua perempuan yang juga mengalami hal yang sama dengan keluarganya Pak Tirta misalnya, ini adalah sebuah potret kenyataan yang harus kita dalami dan harus kita cari solusinya agar ini tidak terjadi dalam kehidupan nyata," papar Desy Ratnasari.

Jadi menurutnya, sinetron yang tayang di TV itu, harus juga dilihat dari cara pandang penonton dalam menyikapi cerita di dalamnya.

Baca Juga: Keren! 3 Siswa SMKN 2 Tasikmalaya Raih Juara Nasional IoT Development Technocorner 2021 di UGM

"Kalau kita selalu memandang kesalahan orang dan konteksnya selalu negatif, Insha Allah semua karya kreatif akan selalu dianggap negatif," ungkap Desy Ratnasari.

Menurutnya, sebagai pembelajaran, dalam suatu sinetron atau tayangan itu wajib menggunakan label batas usia penonton.

Hal itu, dia nilai wajib sebagai sebuah kedisiplinan dalam penayangan sinetron.

"Ini harus ada. Apalagi kita punya banyak sensor film ataupun banyak sensor sinetron," ungkapnya.

Baca Juga: Pemilihan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai Ikon PON Papua Mendapat Kritik, Denny Darko: Ini Salah ...

Menurutnya sangat penting, untuk sebuah karya sinetron atau film menyuarakan sebuah kenyataan.

"Karena kita selalu diawang-awang sama mimpi, nanti orang-orang bilang 'Ah jualannya sinetron Indonesia mimpi melulu'," ungkapnya.

"Maunya apa? dikasih kenyataan salah, dikasih mimpi salah. So what do you want guys? (apa yang kalian mau?)," ungkap Desy Ratnasari panjang lebar.

Tak hanya itu, penonton yang merupakan orang tua juga ia nilai wajib untuk mendisiplinkan anak-anak mereka.

Baca Juga: Ungkap Awal Mula Terciptanya Grup Lawak Cagur, Denny: Kita Ngebentuk untuk Ikut Lomba

Jika memang tayangan tidak sesuai dengan anak, maka orang tua wajib melarang anaknya menonton hal tersebut.

"Balik lagi konteks. Konteks kita penonton, maukah meninjau ini sebagai sebuah pendidikan," ujarnya.

"Kalau ini pendidikan yang akan mengarah ke hal negatif, berarti kita sebagai orang tua harus mengasih tahu anak kita disiplin 'anak di bawah usia jangan menonton ini', begitu," tutup Desy Ratnasari.***

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: YouTube Trans TV Official


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah