Network
PR TASIKMALAYA - Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana kembali membuat publik heboh dengan teori yang sebut Amerika dimerdekakan oleh Banten.
Bagaimana tidak, Rangga Sasana mengatakan bahwa Amareka terbentuk karena mandat dari Sultan Abdul Mufakir asal Banten.
Teori tersebut, dijabarkan Petinggi Sunda Empire, Rangga Sasana di kanal YouTube Deddy Corbuzier yang ditayangkan pada Rabu, 19 Mei 2021.
Baca Juga: Netizen Salah Fokus dengan Hal ini, Krisdayanti ke Wartawan: Emang Kalian Ngerepotin
"Amerika mandatnya dari mana, dari Sultan Abdul Mufakir," ucap Rangga Sasana seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
Rupanya teori yang disampaikan Rangga Sasana menjadi bahan perbincangan serius di kanal YouTube Deddy Corbuzier.
Kemudian Rangga Sasana melanjutkan penjelasannya lagi terkait asal usul terbentuknya Amerika.
Baca Juga: Pendaftaran CPNS dan PPPK 2021 di Depan Mata, Simak Formasi Terbanyaknya Berikut ini!
"Paman Sultan Ki Agent Tirtayasa kemudian meneruskan kepada Sultan Abdul Mufakir memerdekakanlah pada saat itu Amerika," ucapnya.
Rangga Sasana menegaskan mengapa Banten memiliki seri mobil atau nomor plat kendaraan huruf "A", karena Amerika.
Menurut Rangga Sasana hal itu memang sudah tercatat dan menjadi sejarah di sana.
Baca Juga: Hari Kebangkitan Nasional, Tanggal Lahir Organisasi Budi Utomo Dinilai Menjadi Pelopornya
"Ada sejarah yang diciptakan di sana," ungkap Rangga Sasana.
Rupanya petinggi Sunda Empire itu juga membahas tentang Jepang yang memiliki dasar hukum dari Sumatera Barat.
"Kemudian dasar hukumnya dari mana tanah bisa dibuat di kekaisaran Jepang sekarang, itu dari Sumatera Barat," kata Rangga Sasana.
Baca Juga: Kentaro Miura, Creator Manga Berserk Meninggal Dunia Akibat Aneurisma Aorta
Mengacu dari teori absurd Rangga Sasana, bahwa secara de facto Jepang merdeka setelah Perang Dunia ke-2 harus ada dasar de jure terlebih dahulu.
"Nah de jure ini lah Sumatera Barat sebagai dasar berdirinya Jepang kembali, karena Jepang sudah kalah perang," ujarnya santai.
Menurut Rangga Sasana masing-masing orang memiliki pendapat berbeda dan tidak bermaksud menyebarkan kebohongan.***
