Network
PR TASIKMALAYA - Diberitakan sebelumnya presenter senior Karni Ilyas menyambangi tempat usaha salah satu speaker publik Dr Tirta Mandira Hudhi atau yang akrab disapa Dr Tirta
Di awal perbincangan, mereka membahas perihal profesi sebenarnya dari Dokter Tirta.
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Kanal Youtube Karni Ilyas Club, pada 19 Desember 2020, dr Tirta mengatakan bahwa ia seorang 'dokter yang jadi pengusaha’.
Baca Juga: Jelang Natal dan Tahun Baru, Pangeran Philip Tulis Surat yang Menyentuh untuk Para Guru
Saat itu pun Dokter Tirta menceritakan kesusahannya dalam membeli sebuah buku semasa kuliah.
dr Tirta menceritakan bahwa harga buku kedokteran dahulu itu seharga 100 dollar dan lima bulan itu bisa lima buku dan untuk membelinya dengan menjual Gorengan sampai usaha Sepatu Bekas.
Dalam kesempatan tersebut Karni Ilyas mempertanyakan silsilah keluarga Dr.Tirta.
“Saya kira anda ada darah tionghoanya dari matanya,” tanya Karni Ilyas.
Baca Juga: Ditanya Karni Ilyas Soal Kehidupannya, dr Tirta: Saya Belajar dari Jual Gorengan Bang!
“Oh ada Ibu saya, Bapak saya Jawa Muslim Ibu saya Tionghoa Katolik, makanya saya khasnya adalah mengalami dua ras yang berbeda dan mengalami tragedi Mei 98 di Solo jadinya memang panjang banget jadilah terbentuk karakter yang seperti ini,” ucap dr Tirta.
Dokter Tirta menceritakan bahwa saat tragedi Mei 98, kantor ibunya dibakar sampai ibunya menyaksikan 12 orang dibakar disampingnya dan ibunya loncat dari gedung sampai kedua kakinya patah.
“Di Solo saya menghadapi toleransi ras suku beragama sampai terbentuk figur seperti ini, jadi tau saya tragedi Mei 98 ng-impact kan kantor mama dibakar,”ucapnya.
“Samping mamanya itu dua belas orang kalau ga salah meninggal dibakar, mama selamat itu karena loncat dari lantai dua, patah dua dua semuanya,” jelasnya.***
