Rilis Film Dokumenter, Paris Hilton Berbagi Pengalaman Pahit: Senang Berhenti Berpura-pura

9 Oktober 2020, 13:46 WIB
paris hilton /yahoo singapura/

PR TASIKMALAYA - Bintang reality show yang juga pebisnis, Paris Hilton, kini aktif sebagai aktivis.

Paris Hilton juga kini dipercaya sebagai pewaris kerajaan bisnis hotel milik keluarga Hilton.

Perempuan yang dikenal lewat acara televisi bertahun-tahun lalu itu dalam dokumenter baru, "This is Paris".

Baca Juga: Rp 30 Triliun Dana Desa Telah Disalurkan, dari PKTD hingga BLT Covid-19

Paris Hilton senang bisa menggunakan suara aslinya, bukan suara melengking palsu yang membuatnya terkenal, untuk membuat perbedaan.

"Melelahkan untuk berpura-pura jadi, seakan kau tak punya otak dan tak tahu apa yang terjadi. Saya sudah melakukannya terlalu lama. Saya bukannya perempuan pirang yang dungu.

"Saya hanya pintar berpura-pura," kata Paris dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Antara, Jumat, 9 Oktober 2020.

Baca Juga: Resep Jus Jambu Biji, Dipercaya Mencegah dan Mengatasi Kanker

Ia mengaku mengalami kekerasan mental dan fisik di asrama kala remaja. Ia kini sedang mengusahakan agar sekolah itu ditutup.

"Saya dapat banyak surat dari orang-orang yang menulis, 'Terima kasih banyak'," lanjut Paris Hilton.

Penggemarnya yang tidak bicara kepada orangtuanya selama 20 tahun karena mereka mengirimnya ke Provo Canyon School di Utah.

Baca Juga: 7 Camilan Sehat yang Cocok untuk Diet, Salah Satunya Yoghurt

Dikutip dari media Reuters, film dokumenter itu dilaporkan akan ditayangkan perdana di YouTube bulan ini.

Hilton mengklaim, ia mengalami kekerasan mental dan fisik, serta ditempatkan di sel isolasi berjam-jam, dan dipaksa minum obat entah apa.

Ia mengatakan dikirim ke Provo dan beberapa sekolah lain untuk remaja bermasalah setelah beberapa tahun memberontak.

Baca Juga: Tuai Polemik, Airlangga sebut Ada Dua Industri yang Diuntungkan UU Cipta Kerja

Merespons tuduhan Paris Hilton, Provo Canyon School mengirim pernyataan bertuilis.

"Kami menyadari media yang menyebut Provo Canyon School. Mohon dicatat PCS dijual oleh pemilik sebelumnya pada Agustus 2000. Maka kami tidak bisa berkomentar mengenai pengelolaan atau pengalaman pasien sebelum itu," terang Provo.

Sekolah itu juga mengatakan, perawatan kesehatan mental telah berkembang dari landasan berbasis perilaku menjadi pendekatan yang disesuaikan dengan kebutuhan dan informasi mengenai trauma yang diketahui.

Baca Juga: Deretan Fakta Menarik Lee Jae Wook, Ada Kriteria Pasangan Idealnya Lho!

"Kami bekerja dengan individu rumit yang sering menimbulkan bahaya untuk dirinya, dan orang lain. Provo Canyon School berkomitmen untuk keselamatan pasien, dan staf kami," lanjut Provo.

Premis dari dokumenter itu adalah menyoroti status Hilton sebagai pengusaha dan meluruskan pandangan orang-orang yang salah mengenainya, tapi selama syuting, dia mulai membuka diri kepada sutradara.

"Saya merasa nyaman dengannya dan mengungkapkan mimpi buruk serta sedikit kisah itu," ujar Paris Hilton.

Baca Juga: Vaksin Covid-19 Dalam Tahap Penyempurnaan, DPR Dukung Dengan Ini

Meski dia awalnya tidak mau ada isu kekerasan dalam dokumenter itu, sutradara terus mendorongnya untuk bicara.

"Dan saya sadar bahwa ini bisa menolong banyak orang dan membuat orang lain berdaya,” tambahnya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler