Lagunya Dipakai Dalam Iklan Kampanye, Linkin Park Tegaskan Tak Mendukung Donald Trump

20 Juli 2020, 17:34 WIB
LINKIN PARK.* //Instagram @linkinpark

PR TASIKMALAYA - Lagu milik Linkin Park diketahui digunakan tim kampanye Donald Trump untuk Pilpres AS mendatang.

Diketahui, penggunaan lagu tersebut tak memiliki izin dari sang empunya, sehingga video kampanye tersebut telah dihapus pihak Twitter.

Lagu 'In The End' yang muncul di video kampanye Trump tersebut dihapus lantaran adanya keluhan hak cipta.

Baca Juga: Lakukan Pidato Pertama untuk Kampanye Presiden AS, Kanye West Berderai Air Mata Kisahkan Soal Aborsi

Iklan video kampanye tersebut awalnya diunggah oleh direktur media sosial Gedung Putih, Dan Scavino, kemudia di re-tweet oleh Trump.

"Linkin Park tidak akan mendukung Trump atau memberi wewenang kepada organisasinya untuk menggunakan musik kami. Pemberitahuan soal penghapusan telah dikeluarkan," tulis Linkin Park dalam akun Twitter resminya.

Twitter mendapatkan pemberitahuan Akta Hak Cipta Millinium Digital dari Machine Shop Entertainment.

Baca Juga: Merasa Kecewa Gagal Majukan Purnomo di Pilkada, DPC PDI-P: Mau Tidak Mau Saya Harus Menangkan Gibran

Dikutip dari The Hollywood Reporter, suara Youth yang muncul dalam video kampanye tersebut mengatakan, ia tak setuju dengan tindakan tersebut karena tak ada izin.

Tak hanya itu, seminggu sebelum vokalis Linkin Park meninggal dunia, Chester Bennington sempat menyebut jika Trump merupakan ancaman terbesar rakyat Amerika.

"Saya ulangi, Trump adalah ancaman yang lebih besar ke AS daripada terorisme!! Kita harus mengambil kembali suara kita dan membela apa yang kita yakini," tulis Chester dalam akun Twitter pribadinya.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Twitter The Hollywood Reporter

Tags

Terkini

Terpopuler