PR TASIKMALAYA - Hingga kini, One Piece Red didaulat sebagai salah satu film tersukses di Jepang.
Tidak main-main, penjualan tiket One Piece Red mencapai Rp1,5 triliun di box office negara asalnya.
Ada alasan lain mengapa One Piece Red ini menjadi salah satu garapan Eiichiro Oda yang tersukses di antara 14 film lainnya.
Berikut ini menjadi alasan mengapa One Piece Red menjadi salah satu film tersukses di Jepang, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Sportskeeda.
Baca Juga: Jadwal Film One Piece Red 24 September 2022 di Bioskop XXI Tasikmalaya
Tanpa diragukan lagi, salah satu alasan utama mengapa film Red begitu sukses adalah karena pemasaran dan plot film yang berpusat pada Shanks.
Dengan Shanks menjadi karakter favorit penggemar besar, itu langsung menarik perhatian penggemar di mana-mana, memicu rasa ingin tahu alami mereka tentang film dan minat untuk melihatnya.
Pengumuman film yang datang bersamaan dengan rilis One Piece Episode 1000 juga menciptakan intrik dan kegembiraan lebih lanjut di sekitar film.
Pengumuman tersebut menjadi bahan pembicaraan penggemar selama berbulan-bulan sebelum rilis episode, menambah daya pikat film dan menghasilkan diskusi tambahan.
Baca Juga: Hasil Penjualan Tiket One Piece Red Tembus Rp1,5 Triliun, Eiichiro Oda Berikan Kejutan Ini
Kembali ke Shanks, keberadaannya di inti film adalah motivator utama bagi para penggemar untuk menonton film tersebut.
Meskipun peristiwa film tersebut bukan kanon, keberadaan Uta sebagai putri Shanks baru-baru ini dikanonisasi oleh penulis seri dan ilustrator Eiichiro Oda.
Ada juga adegan dalam film yang menunjukkan asal-usul Shanks yang juga dikonfirmasi oleh Oda sebagai kanon.
Uta berperan sebagai antagonis utama film yang mengadu dirinya dengan mantan teman masa kecil Luffy untuk mencapai impian dan tujuan pribadinya.
Baca Juga: Syukuran Film One Piece Red, Komunitas Nakama Buka Warteg Gratis untuk Warga
Traumanya karena terpisah dari Shanks di usia muda berfungsi sebagai motivasi utama untuk tindakannya dalam film tersebut.
Uta juga menandai perubahan dalam cara film-film dalam waralaba menangani karakter antagonis mereka.
Secara tradisional, penjahat dari film One Piece adalah sosok laki-laki, biasanya berusia lanjut atau dekat dengannya, yang juga secara diametris bertentangan dengan cita-cita Topi Jerami.
Penjahat ini biasanya diperkenalkan sebagai bajak laut legendaris dari era Roger.
Baca Juga: Jam Tayang One Piece Red di Bioskop CGV GCM dan Transmart Cirebon pada 22 September 2022
Uta, bagaimanapun, adalah antagonis utama wanita pertama di waralaba.
Cara luar biasa di mana film Red membedakan dirinya tentu membantu membujuk penonton bioskop untuk mencoba film tersebut.
Terakhir, penggunaan pendekatan animasi busur Wano dalam proses produksi film menjadi faktor kunci dalam menarik penonton ke bioskop.
Salah satu pujian terbesar yang diterima arc Wano Country, terutama bagian Serangan Onigashima, dari penggemar adalah kualitasnya yang seperti film dengan anggaran anime TV mingguan.
Baca Juga: Ada Nobar Film One Piece Red di Tasikmalaya, Simak Info Lengkapnya di Sini!
Dengan pemikiran ini, sangat masuk akal bagi penggemar untuk ingin melihat apa yang dapat dilakukan tim serial ini dengan anggaran film skala penuh.
Tak perlu dikatakan, tim di balik film Red tidak mengecewakan dalam aspek ini atau banyak lainnya.
Saat ini, film One Piece Red sudah tayang di Indonesia sejak 21 September 2022.***