PR TASIKMALAYA - Grup aespa mungkin menjadi salah satu girl grup Kpop paling terkenal di generasi keempat.
SM Entertainment merupakan perusahaan agensi yang menaungi grup aespa, dan beberapa idol Kpop yang berada di bawah agensi tersebut dikenal sebagai bukan sembarang idol.
Mendapatkan tempat pertama di acara musik, tiket konser yang terjual habis, trending online, dan dengan mudah mendapatkan jutaan penayangan setiap comeback hanyalah beberapa contoh popularitas dari grup aespa.
Girl grup aespa memiliki banyak penggemar yang tidak akan ragu untuk memperjuangkan dan memberi dukungan untuk mereka di setiap saat.
Baca Juga: Tes Psikologi: Cuma si Pemilik IQ Tinggi yang Bisa Melihat Wajah Pria Marah pada Gambar Ini
Semakin populernya aespa, selain mendapat dukungan, tak sedikit juga banyak komentar kebencian yang dilontarkan kepada mereka, yang dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Koreaboo.
Dalam sebuah wawancara dengan Zach Sang Show, anggota aespa ditanya tentang bagaimana mereka menghadapi hal-hal negatif dari haters mereka.
Ningning memiliki jawaban yang cepat dan percaya diri, yang mungkin bertentangan dengan apa yang diinginkan haters, dimana dengan mengabaikan komentar kebencian.
"Sebenarnya, saya tidak peduli. Ya, kami tidak peduli," ungkap Ningning aespa.
Karina menjelaskan bahwa mereka telah mengubah pandangan mereka selama bertahun-tahun tentang komentar kebencian tersebut.
Daripada membiarkan diri merasa terluka karena komentar kebencian, mereka sekarang hanya melihat kebaikan di dalamnya.
"Awalnya, kami sangat peduli dengan komentar tersebut. Tapi sekarang kami pikir itu juga bentuk perhatian," ungkap Karina aespa.
Di mata mereka, bahkan komentar negatif adalah tanda popularitas aespa yang meledak, karena orang yang acuh tak acuh terhadap mereka akan lebih buruk.
Baca Juga: Drama The Law Cafe yang Dibintangi Lee Seung Gi dan Lee Se Young Ditunda! Ini Tanggal Rilis Barunya
"Anda tahu bagaimana pepatah mengatakan, 'Kebalikan dari cinta bukanlah kebencian, itu sikap apatis'. Jadi kami hanya mencoba melihatnya sebagai hal yang baik dan tidak terlalu memikirkannya," ungkap Karina aespa.
Giselle menambahkan bahwa dia adalah anggota yang biasa membaca postingan online tentang dirinya, baik komentar yang baik maupun yang buruk.
Dia membagikan saran yang diterima dari teman dan rekan kerjanya sesama anggota aespa, yang membantunya menghentikan kebiasaan ini.
Mereka menunjukkan bahwa meskipun beberapa komentar kebencian memiliki petunjuk kritik yang valid, Giselle tidak perlu menyakiti dirinya sendiri dengan membacanya karena dia sudah menyadari kekurangannya.
Baca Juga: Tes Psikologi: Bongkar Kepribadian Luar Biasa Anda, Tebak Siapa yang Banyak Uang?
"Sejujurnya di awal saat debut, saya selalu melihat semua itu. Tetapi anggota yang lain di sekitar saya akan seperti, 'Mengapa Anda melihat itu? Apa gunanya? Lagipula tidak ada yang akan berubah. Anda sudah tahu apa yang harus Anda kerjakan dan apa yang Anda kuasai'," ungkap Giselle aespa.
Dia menyadari bahwa energi yang dia curahkan untuk memikirkan komentar kebencian, dapat digunakan untuk latihan dan perawatan diri.
"Dan hal itu membuat saya sadar dan saya seperti, 'Itu benar. Apa gunanya? Buang-buang waktu’. Memikirkan hal buruk tentang orang-orang itu, bagi saya hanya membuang-buang waktu, harusnya ketika itu saya bisa lebih menggunakan waktu untuk memperbaiki diri," ungkap Giselle aespa.
Giselle mengakhiri bahwa sekarang dia bahwa benar-benar tidak lagi membaca komentar dari haters.
Baca Juga: Tes Psikologi: Cari Tahu Kepribadian Anda dari Gambar yang Terlihat Lebih Dulu
"Sejak saat itu, saya tidak benar-benar melihat atau membaca komentar kebencian lagi," pungkas Giselle.***