PR TASIKMALAYA - Sebelum menonton film terbaru MCU, "Thor: Love and Thunder", Anda mungkin bertanya-tanya apakah film ini cocok untuk anak-anak.
Untuk menjawab keingintahuan tersebut, artikel ini akan membeberkan seberapa menakutkan atau tingkat sadis yang dimiliki film "Thor: Love and Thunder".
Sebelumnya, "Thor: Love and Thunder" menjadi yang pertama bagi karakter superhero untuk mendapatkan film keempat.
Disutradarai oleh Taika Waititi, "Thor: Love and Thunder" merupakan film MCU ke-29 yang melanjutkan cerita tentang Thor setelah peristiwa di "Avengers: Endgame".
Dalam film ini, sang dewa petir (Chris Hemsworth) melakukan perjalanan melintasi alam semesta bersama tim Guardians of the Galaxy.
Namun, dia terpaksa kembali ke Bumi karena munculnya ancaman baru dari Gorr the God Butcher yang berniat untuk membantai semua dewa.
Perjalanan Thor kian dipersulit dengan kehadiran mantan kekasihnya, Jane Foster (Natalie Portman), yang telah menjadi Mighty Thor dan memiliki Mjolnir.
Film ini akan menghadirkan kembali karakter-karakter lama seperti Valkyrie dan Korg, serta memperkenalkan banyak karakter baru.
Baca Juga: Kapan Thor: Love and Thunder Tayang di Disney Plus, Ini Jawabannya!
Seperti film-film Thor sebelumnya, adegan-adegan sadis atau menakutkan tidak diperlihatkan secara langsung di “Thor: Love and Thunder”.
Di bagian awal film sama sekali tidak ada adegan sadis atau horor, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Screen Rant.
Tetapi menjelang akhir, terdapat adegan yang intens namun tidak terlalu menakutkan.
Di akhir film juga ada adegan di mana Gorr memanfaatkan bayangan untuk menciptakan suatu makhluk yang menyerang Thor habis-habisan.
Baca Juga: 10 Perubahan Terbesar dalam Film yang Dibuat Marvel dari Komik, dari Soal Avengers hingga Thanos
Dalam masalah kekerasan, "Thor: Love and Thunder" bisa dibilang cukup lembut karena menjadikan pertarungan lebih sebagai tontonan daripada tentang kerusakan fisik.
Sesuatu yang disebut pertarungan memang biasanya akan melibatkan serangan dengan senjata sesekali, namun film ini justru menghindari adegan-adegan berdarah.
Meskipun begitu, terdapat adegan yang bisa sangat menakutkan di mana tokoh utamanya berada dalam situasi yang mengerikan saat akan menghadapi Gorr.
Tetapi adegan ini tidak terlalu brutal walaupun memang membuat tegang.
Adegan-adegan aksinya membangun momentum yang bersifat luar biasa alih-alih kekerasan yang realistis.
Selain itu, adegan-adegan ini juga sangat didasarkan pada kemewahan dan kepiawaian visual dibanding hal-hal lainnya.
"Thor: Love and Thunder" cocok untuk disaksikan anak-anak berusia di atas sepuluh tahun, tetapi keputusan ini tentu tergantung pada orang tua.
Sementara itu, film ini sendiri diberi rating PG-13, yang berarti kemungkinannya tidak akan sesuai untuk anak di bawah 13 tahun karena adegan aksi dan kekerasannya.
Baca Juga: Apa Saja Deleted Scenes Thor: Love and Thunder? Ini Penjelasan dan Alasan Marvel Menghapusnya
Film ini tidak lebih kejam atau menakutkan daripada "Avengers: Endgame" atau "Doctor Strange in the Multiverse of Madness" yang menyertakan zombie.
Secara keseluruhan, "Thor: Love and Thunder" merupakan film yang ringan dan lebih dipenuhi dengan humor daripada kekerasan.
Karakternya memang sesekali berada dalam situasi suram, tetapi kita tidak akan dibawa terlalu jauh ke dalam kekerasan dan ketakutan.
Dengan demikian, film ini bisa dinikmati oleh sebagian besar penonton.***