PR TASIKMALAYA - Pakar mikro ekspresi, Poppy Amalya baru-baru ini menyoroti Raffi Ahmad yang terekam sedang menangis.
Dalam acara yang dipandunya, Raffi Ahmad menangis saat mendengar ceramah dari Ustaz Kahfi.
Raffi Ahmad tiba-tiba mengeluarkan air mata saat mendengar ceramah Ustaz Kahfi mengenai kemuliaan wanita dalam Islam.
Baca Juga: 2 Kali Berhasil Kalahkan Reino Barack Main Monopoli, Syahrini: Sebahagia Itu
Ustaz Kahfi pun menanyakan pada Raffi Ahmad, siapa yang akan dihubunginya apabila diberikan kesempatan untuk menelepon orang yang pernah disakitinya.
Poppy Amalya kemudian memperhatikan air mata yang dikeluarkan Raffi Ahmad dari mata pojok kanan.
“Itu Raffi meneteskan air mata dari pojok kanan. Jadi, air mata dari pojok kanan itu memberikan arti terharu,” ujarnya dikutip PikiranRakyat-
Baca Juga: Kagum pada Kemampuan Nagita Slavina Memilih Makanan, Raffi Ahmad: Kamu Jago Ya
Lantas, apa kaitannya konteks tentang wanita dan terharus pada saat Ustaz bicara mengenai kemuliaan seorang wanita?
Poppy Amalya kemudian menampilkan jawaban Raffi Ahmad saat ditanya oleh Ustaz Kahfi tersebut.
“Ia mengatakan bahwa harusnya dulu itu aku minta maaf sama orang yang dulu pernah saya sakitin,” imbuhnya.
Baca Juga: Masih Cuek dengan Klarifikasi! Nissa Sabyan dan Ayus Justru Bagikan Momen Ini ke Publik
Pada saat memberikan jawabannya, mata suami Nagita Slavina itu melihat ke arah atas dan beberapa kali berkedip.
Menurut penjelasan Poppy, mata melihat ke arah atas itu artinya menggambarkan sebuah harapan.
“(Mata) melihat ke atas adalah menggambarkan atau harapan. Kedip-kedip lagi lihat ke atas,” terangnya.
Baca Juga: Heran dengan Kelakuan Ivan Gunawan, Deddy Corbuzier: Punya Teman Nggak Tahu Diri Banget
Sedangkan, mata berkedip berulang kali itu menggambarkan sebuah kekhawatiran dan kecemasan.
“Jadi, kalau kedip yang sampai lebih dari 6 bahkan 8 kali dalam sedetik ini. Ada sebuah informasi kecemasan, kekhawatiran,” sambungnya.
Poppy Amalya mengatakan bahwa dalam pemikiran Raffi Ahmad saat itu, dia sedikit memiliki penyesalan terhadap orang-orang yang pernah disakitinya.***