PR TASIKMALAYA – Olvah Alhamid Putri Indonesia Papua Barat 2015 menanggapi polemik ikon Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua.
Ikon PON XX Papua bukan dari orang Papua melainkan oleh Nagita Slavina dan Raffi Ahmad dan menarik perharian Olvah Alhamid.
Olvah Alhamid merasa tidak keberatan jika Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dipercaya sebagai ikon PON XX Papua.
Menurut Olvah Alhamid bahwa Raffi Ahmad dan Nagita Slavina sebagai sosok yang sangat terkenal dan bisa menjangkau semua lapisan masyarakat.
Maka dari itu jika ada yang masih melakukan protes soal ikon PON XX Papua oleh Nagita Slavina dan Raffi Ahmad.
Olvah Alhamid mempertanyakan keberadaan orang asli Papua yang cocok menggantikan Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dan seterkenal, seberpengaruh mereka.
Baca Juga: Pilih Kuncinya dan Temukan Apa Yang Menanti Kamu di Bidang Keuangan
Pertanyaan ini disampaikan Olvah Alhamid dalam unggahan Instagram @olvahovah pada Rabu, 2 Juni 2021.
“Apakah ada orang asli Papua yang seterkenal Raffi Ahmad dan Nagita Slavina? Tidak!,” tulis Olvah Alhamid seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
“Apakah ada orang asli Papua dengan jumlah pengikut sebanyak Raffi Ahmad dan Nagita Slavina? Tidak,” tambahnya.
Baca Juga: Dituduh Lakukan Penyerangan dan Ancaman, Jurnalis di Palestina Ditangkap Pasukan Keamanan Israel
Pertanyaan diatas menurut Olvah Alhamid sebagai cara menelaah lebih sederhana soal pemilihan ikon PON XX Papua oleh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
“Tidak usah terlalu dalam,” ujar Olvah Alhamid.
Selain itu, Olvah Alhamid juga mengakui bahwa berita soal PON XX Papua banyak diketahui publik dari Raffi Ahmad dan Nagita Slavina.
Baca Juga: Rizky Billar Masih Rahasiakan Tanggal Pernikahan dengan Lesti Kejora: Nggak Ingin Gembar-gembor
“Padahal sudah dari 2016 Pemerintah mempersiapkan ini semua. Itu Faktanya,” kata Olvah Alhamid.
Olvah Alhamid juga mempertegas bahwa tidak ada salahnya memanfaatkan pengaruh Raffi Ahmad dan Nagita Slavina yang begitu besar untuk Papua.
“Raffi dan Nagita dapat menjangkau lapisan masyarakat yang Pemerintah dan kita semua tidak dapat jangkau,” tambahnya.***