Pernah Ditahan Tentara Israel Saat Syuting di Palestina, Fedi Nuril: Anehnya, Nggak Merasa Takut

23 Mei 2021, 07:31 WIB
Ferdi Nuril mengungkapkan pengalamannya saat syuting di Palestina tahun 2014 silam. Ia mengaku sempat ditahan tentara Israel.* //Instagram @ferdinuril

PR TASIKMALAYA - Aktor Fedi Nuril mengungkapkan pengalamannya saat syuting di Palestina pada 2014.

Fedi Nuril mengatakan, saat ia akan salat Zuhur dan mengambil gambar di mesjid Al-Aqsa, ia sempat ditahan oleh tentara Israel.

Namun, Fedi Nuril merasakan keanehan, meskipun tentara Israel yang menahannya itu bersenjata lengkap, ia tidak merasa takut.

Baca Juga: 8 Tahun Bersama Irwan Mussry, Anak Desy Ratnasari Mengaku Masih Berhubungan Baik

Hal tersebut diungkapkan Fedi Nuril di akun Instagram-nya pada Sabtu, 22 Mei 2021.

"Tahun 2014, gue ke Palestina untuk syuting sebuah program Ramdhan," tulis Fedi Nuril, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Instagram @fedinuril.

"Ketika gue dan salah satu kru masuk Masjidil Aqsha untuk salat Zuhur dan ambil gambar, gue ditahan di gerbang masuk oleh tentara Israel karena bawa tripod dan wireless mic," sambungnya.

Baca Juga: Nicholas Saputra Pakai Baju Hitam Putih, Warganet: Anak Magang Ramayana

"Anehnya, walaupun tentara itu bersenjata lengkap, gue enggak merasa takut," tambahnya.

Lebih jauh, Fedi Nuril menjelaskan terkait situasi di Palestina.

Menurutnya apa yang terjadi di Palestina bukan lah perang, melainkan perebutan paksa.

Baca Juga: Amanda Manopo 'Cium' El Rumi di Depan Ahmad Dhani, Netizen: Cocok

"Apa yang terjadi di Palestina bukan perang, tapi perebutan paksa," jelas Fedi Nuril.

"Tentara Israel didukung teknologi dari US dan negara maju lain, sedangkan rakyat Palestina bertahan dengan persenjataan seadanya," lanjutnya.

Ferdi Nurul mengungkapkan pengalamannya saat syuting di Palestina tahun 2014 silam. Ia mengaku sempat ditahan tentara Israel.* Tangkapan layar Instagram @ferdinuril

Selain itu, ia juga menyampaikan bahwa ideologi agama dijadikan alat untuk membenarkan tindakan Israel atas Palestina.

Baca Juga: Suntik Kromosom Harga 20 Juta Rupiah, Raffi Ahmad: Seharga Motor Matik Terbaik di Indonesia Masuk Tubuhku

"Ideologi agama digunakan sebagai pembenaran atas pendudukan Israel di Palestina," ungkap Fedi Nuril.

"Sedangkan faktanya, 20 persen dari jumlah penduduk Palestina beragam Katolik dan Protestan, dan mereka pun menjadi korban penyerangan tentara Israel," tutupnya.

Diketahui sebelumnya, eskalasi Israel-Palestina kembali meningkat.

Baca Juga: Ririn Ekawati Disebut 'Turun Kelas' Karena Jual Kopi dan Batagor, Ibnu Jamil: Super...

Selama 11 hari, Israel melakukan serangan udara ke Jalur Gaza, Palestina.

Akibatnya, 200 lebih warga Palestina tewas dalam serangan tersebut.

Di pihak Israel, 12 orang meninggal akibat serangan balasan dari Hamas.

Baca Juga: BTS Tambah Fans Pesohor Dunia, Benarkah Presiden Prancis Emmanuel Macron ARMY Terselubung?

Eskalasi tersebut akhirnya dapat dihentikan setelah pada Jumat, 21 Mei 2021 dini hari, kedua belah pihak sepakat untuk memberlakukan gencatan senjata.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler