Network
PR TASIKMALAYA - Pemerintah Aceh melaporkan bahwa lebih dari Rp3 triliun dari dana kredit usaha rakyat (KUR) yang disalurkan melalui Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Aceh Syariah (BAS).
dana yang disalurkan melalui KUR BSI dan BAS telah mencapai para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di wilayah tersebut. Langkah ini merupakan bagian dari upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi masyarakat Aceh.
Hingga akhir September, BSI berhasil menyalurkan dana KUR senilai Rp2,7 triliun, sementara BAS telah mencapai realisasi sekitar 68,85 persen atau Rp351,5 miliar dari alokasi Rp510,6 miliar yang dialokasikan untuk tahun 2023.
Aceh mendapatkan kuota KUR dari Bank Syariah Indonesia sebesar Rp3 triliun dan Rp510,6 miliar dari Bank Aceh Syariah untuk tahun ini. Ini mengarah pada total kuota KUR sebesar Rp3,5 triliun yang telah disalurkan di wilayah Aceh.
"Realisasi pada posisi(30/9), khusus BSI sudah mencapai Rp2,7 triliun, sedangkan BAS realisasi sudah mencapai 68,,85 persen atau Rp351,5 miliar dari alokasi Rp510,6 miliar tahun 2023," kata kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh Azhari di Banda Aceh, Jumat.
Baca Juga: KUR Syariah Pegadaian Anti Riba: Pinjaman Berbasis Syariah untuk UMKM
Menurut data terbaru, Aceh memiliki sekitar 240 ribu UMKM, dengan sekitar 22 persen dari mereka telah menerima pendanaan KUR.
"Jumlah UMKM yang ada di Aceh menurut data terakhir ada 240 ribu, dan sekitar 22 persen UMKM yang sudah menikmati pendanaan KUR di Aceh," kata Azhari.
Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh, Azhari, berharap bahwa para penerima bantuan modal usaha ini akan terus mengembangkan usaha mereka, menciptakan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di wilayah tersebut.
