PR TASIKMALAYA - Pertumbuhan ekonomi Priangan Timur pada Triwulan II-2020 diperkirakan tidak setinggi pertumbuhan pada Triwulan I-2020 sebagai dampak dari pandemi Covid-19.
Meluasnya penyebaran Covid-19 di Priangan Timur sejak April 2020 menyebabkan pembatasan aktivitas di luar rumah serta pengurangan jam operasional berbagai tempat usaha.
"Kondisi tersebut telah berdampak pada menurunnya pendapatan dan ekspektasi konsumen yang terindikasi dari menurunnya Indeks Ekspektasi Konsumen," ujar Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Heru Saptaji usai kegiatan bincang bareng wartawan secara virtual, Jumat, 5 Juni 2020.
Baca Juga: Terlibat Aksi Protes di New York, Pria 75 Tahun Jatuh Tersungkur oleh Petugas Polisi Anti Huru Hara
Perlambatan ekonomi juga ujar Heru, menahan para pengusaha melakukan ekspansi dan investasi, sejalan dengan proyek pembangunan pemerintah yang juga dihentikan sementara sehingga investasi secara umum mengalami penurunan.
"Hal tersebut antara lain terindikasi dari penurunan penyaluran kredit
perbankan, terutama pada Kredit Modal Kerja dan Kredit Investasi," jelasnya.
Lebih lanjut kata Heru, tantangan ekonomi akibat pandemi Covid-19 secara spasial diperkirakan terutama terjadi di Kota Tasikmalaya karena perlambatan pada sektor perdagangan, konstruksi, dan industri pengolahan yang menopang 52% perekonomian.
Baca Juga: Sebagian Negara Siap Lakukan New Normal, WHO: Ini Belum Berakhir Sampai Tidak Ada Virus di Dunia