Kebijakan Minyak Goreng 'Satu Harga' Dinilai Pakar Ekonomi Kurang Tepat Sasaran, Kenapa?

- 20 Januari 2022, 16:54 WIB
Seorang pakar ekonomi memberikan tanggapann ya terkait dengan kebijakan minyak goreng yang saat ini banyak diperbincangkan.
Seorang pakar ekonomi memberikan tanggapann ya terkait dengan kebijakan minyak goreng yang saat ini banyak diperbincangkan. //Freepic.com/user3802032

"Yaitu peningkatan produktivitas industri minyak goreng nasional, khususnya perbaikan di sisi hulunya," tambahnya.

Menurutnya, hal itu terkait percepatan program penanaman ulang (replanting) pohon-pohon sawit dengan varietas unggul.

Selain itu, dirinya juga menyoroti pentingnya ketersediaan bahan baku minyak goreng.

Baca Juga: Sentil Arteria Dahlan yang Gunakan Bahasa Sunda saat Rapat, Ridwan Kamil: Katanya Gak Boleh?

Lebih lanjut, pakar ekonomi itu menuturkan bahwa kebijakan tersebut bersifat temporer dan populis.

Pasalnya, hal ini dirinya mengingat minyak goreng merupakan sembako yang sangat penting bagi masyarakat.

Di sisi lain, menurutnya kenaikan harga sedikit saja maka popularitas penguasa menjadi taruhannya.

Baca Juga: Suruh Arteria Dahlan Les Bahasa Sunda, Epy Kusnandar: Bikin Malu Bangsa Indonesia

Pakar ekonomi tersebut menilai kebijakan tersebut kurang tepat sasaran, mengingat subsidi diberikan untuk seluruh elemen masyarakat.

"Wajar jika kemudian pemerintah melakukan berbagai cara untuk menurunkan harga minyak goreng ini," pungkasnya.***

Halaman:

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x