Tanggapi Jokowi, Faisal Basri: Apa Guna Adu Besar kalau Kesejahteraan Rakyat Terus Tercecer

- 16 April 2021, 06:30 WIB
Faisal Basri menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut jika Indonesia masuk ke dalam 10 besar kekuatan ekonomi dunia di 2030.*
Faisal Basri menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut jika Indonesia masuk ke dalam 10 besar kekuatan ekonomi dunia di 2030.* /ANTARA FOTO/Wahyu Putro.

PR TASIKMALAYA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan, kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia sebagai negara 10 besar kekuatan ekonomi dunia di 2030.

Pernyataan Jokowi terkait akan jadi negara 10 besar kekuatan ekonomi dunia itu mendapatkan tanggapan dari ekonom senior, Faisal Basri.

Faisal Basri mengatakan kepada Jokowi bahwa Indonesia saat ini telah menjadi negara besar.
 
Baca Juga: Ikatan Cinta 16 April 2021, Andin Stres karena Mama Rosa, Ricky Habisi Rafael

Menurut Faisal Basri, Indonesia nomor tujuh dunia jika menggunakan ukuran PDB PPP (Produk Domestik Bruto atas dasar purchasing power parity).

Hal itu disampaikannya melalui cuitan di akun Twitter miliknya @FaisalBAsri pada Kamis, 15 April 2021.

“Pak Presiden, kita tuh sudah besar. No.7 kalau pakai ukuran PDB PPP, penduduknya terbesar keempat,” tulis Faisal Basri seperti dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com.
 
Baca Juga: Sah, KPK Tetapkan Ade Barkah Surahman dan Siti Aisyah Tuti Handayani Jadi Tersangka

“Penduduk muslim terbesar di dunia, negara demokrasi terbesar kedua di Asia. Tapi Kalau dibagi dibagi penduduk, kesejahteraan kita di nomor 100-an,” sambungnya.

Lebih lanjut, Faisa Basri juga mengatakan bahwa apa gunanya masuk kekuatan ekonomi terbesar di dunia seandainya kesejahteraan rakyat tidak diperhatikan.

“Apa guna adu besar kalau kesejahteraan rakyat terus tercecer,” ungkap Faisal Basri.
 
 
Faisal Basri menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut jika Indonesia masuk ke dalam 10 besar kekuatan ekonomi dunia di 2030.*
Faisal Basri menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut jika Indonesia masuk ke dalam 10 besar kekuatan ekonomi dunia di 2030.* /Tangkapan layar Twitter @FaisalBasri
 
Baca Juga: Baim Wong Ajak Kiano Berikan Bantuan Kepada Orang yang Membutuhkan: Jadi Anak yang Soleh ya

Lebih jauh, Ekonom Senior itu pun menyampaikan bahwa soal menjadi negara terbesar, Indonesia punya banyak.

Seolah-olah menyindir, menurut Faisal Basri, Indonesia menjadi negara importir gula terbesar dan importir BBM terbesar kedua.

“Kalau soal terbesar, kita punya banyak: pengekspor batu bara terbesar kedua, produsen CPO terbesar, cadangan nikel terbesar, (dan) garis pantai terpanjang keempat,” pungkasnya.
 
Baca Juga: Drakor Vincenzo Episode 17 Tayang Pekan Depan, Ini Ulasan Episode Sebelumnya

“Importir gula terbesar, importir BBM terbesar kedua. Yang penting rakyat sejahtera dan dapat kerja yang layak,” lanjutnya.

Diketahui sebelumnya, pada acara Pembukaan Hannover Messe 2021 secara daring, pada 12 April 2021 yang turut dihadiri langsung oleh Kanselir Angela Merkel.

Jokowi menyampaikan bahwa berkat kemajuan industri 4.0, Indonesia akan masuk ke jajaran 10 besar ekonomi dunia.
 
Baca Juga: Wali Kota Bogor Bima Arya Jadi Saksi Sidang Lanjutan HRS, Muannas Alaidid: Tetap Semangat Kang!

“Kemajuan industri 4.0 akan menjadikan Indonesia top ten ekonomi global di tahun 2030,” ujar Jokowi, dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman resmi Sekretariat Kabinet.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Sekretariat Kabinet Republik Indonesia Twitter @FaisalBasri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x