Ia menjelaskan, pertanian Pisang di wilayahnya itu menjadi andalan pendapatan ekonomi mingguan dan bulanan warga untuk mengatasi kemiskinan.
Hampir semua petani di daerahnya mengembangkan budidaya tanaman Pisang untuk meningkatkan ekonomi keluarga.
Rohman mengungkapkan, warga memilih Pisang karena tanamannya tidak banyak pemeliharaan dan perawatan dibandingkan dengan tanaman pangan lain.
"Pendapatan kami dari penjualan Pisang seluas satu hektare mencapai Rp6-8 juta/bulan," kata Rohman menjelaskan.
Petani lainnya, Herman (60), warga Cimarga Kabupaten Lebak menyatakan, ia bisa mendapatkan keuntungan dari penjualan Pisang sekitar Rp15 juta/bulan. Soalnya, selain menjual Pisang, ia juga menampung Pisang dari petani lain untuk dijual kembali.
"Kami memasok Pisang itu ke pasar Rangkasbitung antara dua sampai empat ton per minggu," kata Herman menjelaskan.
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Lebak Rahmat Yuniar mengatakan, pemerintah daerah terus mengembangkan pertanian Pisang karena permintaan pasar cukup tinggi sehingga mampu menyumbang pertumbuhan ekonomi petani.
"Kami mendorong petani agar meningkatkan kualitas pertanian Pisang juga perluasan sehingga menjadikan andalan tetap pendapatan ekonomi petani," kata Rahmat.***(Samuel Lantu/Deskjabar.Pikiran-Rakyat.com)