Di Masa Pandemi Indonesia Tak Kehilangan Lahan Investasi, ini Buktinya!

11 Oktober 2020, 07:36 WIB
Ilustrasi petani kakao. //PIXABAY/Elias Shariff Falla Mardini /

PR TASIKMALAYA - Meskipun pandemi tengah menyerang dunia, Indonesia tidak kehilangan kesempatan untuk dijadikan sebagai tempat berinvestasi.

Salah satu buktinya, perusahaan industri makanan ringan asal Amerika Serikat (AS), Mondelez International melakukan perluasan usahanya di Indonesia.

Mondelez International meresmikan Pusat Penelitian Kakao Mondelez, Pasuruan Cocoa Technical Center (PCTC) pada pekan ini.

Baca Juga: Inovasi Baru Bantu Tenaga Kesehatan, UMS Ciptakan Robot Pengganti Dokter

Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Ikmal Lukman, mengatakan ekspansi yang dilakukan Mondelez ini merupakan Technical Center Mondelez International ke-12 di dunia dengan nilai investasi USD13 juta (Rp 192,5 miliar).

Ikmal mengapresiasi Mondelez karena melalui pengembangan usahanya ini berkontribusi positif bagi masyarakat dan perekonomian Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi pendirian pusat penelitian dan pengembangan ini, karena Saya yakin investasi ini menunjukkan kepercayaan Mondelez di Indonesia,” ucap Ikmal dalam keterangannya, Sabtu 10 Oktobe 2020.

Baca Juga: Warga Sempat Pesimis, NTB Akhirnya Terpilih Menjadi Daerah Food Estate

Ikmal mengatakan di tengah pandemi Covid-19, perluasan usaha ini menjadi kabar gembira baginya. Bahkan ia menyebutnya bagai menemukan oase di gurun pasir.

Terhitung sejak tahun 1994, Mondelez International telah menginvestasikan lebih dari Rp 1 triliun rupiah dan mempekerjakan lebih dari 1.500 pekerja Indonesia.

Saat ini Mondelez International telah memiliki 2 pabrik di Cikarang dan Bandung, serta 1 Co-Manufacturing di Gresik.

Salah satu pabrik Mondelez International di Cikarang, merupakan pusat produksi biskuit kelas dunia dengan tujuan ekspor antara lain kawasan Asia, Timur Tengah, Australia, dan New Zealand.

Baca Juga: Cetuskan Omnibus Law di Indonesia, Berikut Kiprah Sofyan Djalil di Era Jokowi

Investasi berupa fasilitas penelitian dan pengembangan ini tidak hanya memberikan nilai tambah ekonomi, namun memberikan nilai tambah edukasi kepada para petani kakao untuk mempraktikkan pertanian yang efektif, inovatif serta ramah lingkungan.

“BKPM akan dukung penuh perusahaan hingga berhasil. Inilah contoh investasi berkelanjutan yang memberikan nilai tambah kepada masyarakat. Tidak hanya lapangan kerja,” tambah Ikmal.

Ia juga menyebut bahwa hal itu meningkatkan kemampuan para petani kakao lokal agar hasil panennya lebih berkualitas dan tentunya ramah lingkungan.

Baca Juga: Cetuskan Omnibus Law di Indonesia, Berikut Kiprah Sofyan Djalil di Era Jokowi

Menurut Executive Vice President dan President Asia, Middle East and Africa Mondelēz Internasional Maurizio Brusadelli, pusat penelitian tanaman kakao berskala global di Pasuruan, Jawa Timur dibuka untuk menjawab tantangan produktivitas pertanian kakao di Indonesia.

Rata-rata hasil panen per hektar di Indonesia masih lebih rendah bila dibandingkan dengan rata-rata global.

“Kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat, Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut dengan cara yang tepat,” ungkap Maurizio Brusadelli.

Baca Juga: Unjuk Rasa Penolakan UU Ciptaker Ricuh, Polri Telah Tangkap Lebih dari 5.000 Orang di Seluruh Daerah

Dia menjelaskan salah satu caranya yaitu dengan berkontribusi menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: RRI

Tags

Terkini

Terpopuler