Luhut Pastikan Hubungan AS-Indonesia Tetap Terjaga di Tengah Panasnya Iran-AS

7 Januari 2020, 17:00 WIB
MENTERI Koordinator (Menko) Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan memastikan kisruh AS dan Iran tak akan berikan pengaruh signifikan bagi ekonomi serta investasi di Indonesia.* /NOVIANTI NURULIAH/PR

PIKIRAN RAKYAT - Seperti diberitakan sebelumnya, bahwa harga minyak mentah akan menaik dikarenakan adanya ketegangan Amerika Serikat (AS) dan Iran hingga 70 dolar AS per barel.

Ada beberapa juga di antaranya yang memang sudah diwacanakan akan naik karena pengaruh ekonomi.

Salah satu contohnya adalah BBM, yang diketahui bahwa Pemerintah akan mudah menaikkan BBM untuk mengatasi naiknya bahan mentah global ini.

Baca Juga: Iran Tunjukkan Tidak Takut Hadapi Teror Nyata Donald Trump

Namun adanya kekhawatiran tersebut, Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman mengaku kerusuhan global tersebut belum akan memberikan dampak yang signifikan kepada kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kekhawatiran ini datang dengan dasar adanya ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat.

Pasalnya setelah Amerika menjatuhkan rudal dan mengakibatkan Jenderal Soleimani meninggal, perpecahan ini semakin panas.

Iran bahkan mengancam untuk melakukan balas dendam atas apa yang telah AS lakukan terhadap Jenderalnya.

Tak hanya ramai di negaranya, tag World War Three bahkan juga menjadi trending selama beberapa hari di Indonesia.

Baca Juga: Viral, Sat Lantas Polres Garut Tilang Mobil 'Formula 1'

Warga khawatir adanya hal tersebut malah ikut berdampak terhadap ekonomi serta investasi di Indonesia.

Namun Luhut membenarkan pernyataan Pemerintah bahwa panasnya hubungan kedua negara tersebut tidak akan memberi pengaruh signifikan untuk perekenomian dan investasi tanah air ini.

Luhut juga menyatakan bahwa Indonesia tidak perlu khawatir akan adanya sentimen negatif tersebut.

"Di sana tegang-tegang, di sini rileks. Makanya jangan dikit-dikit teganglah," tukasnya.

Ia memastikan bahwa hubungan antara Indonesia dengan Amerika Serikat akan tetap terjaga.

Baca Juga: Belum Temui Titik Temu, Santri Kembali Lakukan Orasi Aksi Solidaritas di Depan Mini Market

Hal tersebut terlihat dari rencana Perwakilan US Internasional Development Finance Corporation (DFC) yang akan datang ke Indonesia pada Jumat, 10 Januari 2020.

Kedatangan DFC tersebut diketahui bertujuan untuk berinvestasi dengan perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta proyek lainnya.

Dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Bursa Efek Indonesia, Luhut enggan memberikan rincian nominal yang akan diberikan oleh DFC tersebut.

"Cuma beberapa miliar," ujarnya.*** (Billy Mulya Putra/PR)

Artikel ini pernah tayang di Pikiran-Rakyat.com dengan judul Iran-AS Kian Memanas, Luhut Binsar Pandjaitan Pastikan Investasi ke Indonesia Aman: di Sana Tegang, di Sini Rileks.

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler