Berharap Indonesia Akan Hentikan Pembangkit Listrik Tenaga Batu Bara, Sri Mulyani: Kita Butuh Bantuan

3 November 2021, 14:25 WIB
Sri Mulyani sebut Indonesia dapat mengganti batu bara untuk energi pembangkit listrik pada tahun 2040 dengan bantuan keuangan. /Dok.foto/Humas Setkab

PR TASIKMALAYA – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa Indonesia dapat menghentikan pembangkit listrik tenaga batu bara secara bertahap pada tahun 2040, jika mendapat bantuan keuangan.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari laman Reuters, kepulauan Asia Tenggara adalah negara terpadat keempat di dunia dan penghasil gas rumah kaca terbesar kedelapan dengan batu bara menyumbang sekitar 65% dari bauran energinya.

Sri Mulyani Indrawati mengatakan kepada Reuters selama kunjungannya ke kota Glasgow di Skotlandia untuk konferensi COP26 bahwa Indonesia akan mengumumkan rencana terperinci untuk beralih dari pembangkit listrik tenaga batu bara ke energi yang lebih bersih.

Baca Juga: Gadis 7 Tahun Meninggal Dunia Akibat Cedera Lutut dan Bibir Menjadi Ungu

Masalah utama yang dihadapi Indonesia saat ini mengenai batu bara. 

Sebelumnya Indonesia mengatakan pihaknya berencana untuk menghentikan penggunaan batu bara untuk listrik pada tahun 2056,. 

Hal merupakan bagian dari rencana untuk mencapai emisi nol karbon bersih pada tahun 2060 atau lebih awal.

Baca Juga: Sebut Senyum Kiano Menular, Paula Verhoeven Bagikan Potret sang Anak Hingga Buat Netizen Gemas

“Kalau kita mau maju sampai 2040, maka kita perlu dana untuk pensiunkan batu bara lebih awal dan untuk membangun kapasitas baru energi terbarukan,” tutur Sri Mulyani.

"Itulah yang sekarang menjadi inti isu dan saya sekarang sebagai menteri keuangan menghitung apa artinya pensiun batu bara lebih awal. Berapa biaya yang kita?" jelasnya lagi.

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson pekan lalu mengatakan kepada parlemen Inggris bahwa Presiden Joko Widodo telah mengatakan Indonesia akan memajukan targetnya untuk menghapus batu bara hingga 2040.

Baca Juga: 3 Zodiak Ini Memiliki Hari Baik pada 3 November 2021, dari Libra hingga Scorpio

Sri Mulyani mengatakan bahwa memenuhi target tersebut tergantung pada mendapatkan bantuan keuangan dari lembaga multilateral, sektor swasta dan negara-negara maju.

“Untuk Indonesia, menghentikan batubara lebih awal akan merugikan kita, kemudian juga merugikan masyarakat, juga merugikan industri,” tutur Sri Mulyani.

"Jika ini semua seharusnya dibiayai dari uang pembayar pajak saja, itu tidak akan berhasil. Dunia bertanya kepada kita, jadi sekarang pertanyaannya adalah apa yang bisa dilakukan dunia untuk membantu Indonesia,” tuturnya lagi.

Baca Juga: Makam Gus Dur Tak Bisa Dikunjungi Peziarah karena Aturan Covid-19, Alissa Wahid: Cemas Sekaligus Terharu

Dia mengatakan rencana yang akan diumumkan pada hari Rabu memindahkan target iklim Indonesia di luar retorik, ke dalam rincian teknis dan bahwa Bank Pembangunan Asia dan lembaga keuangan lainnya sangat bersemangat dengan ide-ide mereka.

Indonesia telah mengatakan perlu menginvestasikan 150 miliar dollar hingga 200 dollar miliar per tahun dalam program rendah karbon selama sembilan tahun ke depan.

Hal ini untuk memenuhi tujuannya mencapai emisi nol karbon bersih pada tahun 2060 atau lebih awal.***

 

Editor: Rahmi Nurlatifah

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler