Ia pun menyebutkan jika penyebaran bakteri wolbachia tidak berpotensi menimbulkan penyakit baru yang berbahaya bagi kesehatan tubuh. Pasalnya, hal ini sudah ada penelitian dan kajian risikonya.
Hal tersebut juga dipertegas oleh Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr RA Adaninggar Primadia Nariswari yang menyatakan jika penyebaran nyamuk wolbachia bukan uji coba yang belum terbukti, pasalnya uji coba ini sudah dilakukan sejak tahun 2011 lalu.
Selain di Indonesia, penyebaran nyamuk wolbachia juga sudah dilakukan di beberapa negara endemis DBD seperti Brazil, Vietnam, Meksiko hingga Sri Lanka.
Masyarakat Indonesia diminta untuk tidak merasa khawatir dan diimbau untuk tidak mudah percaya dengan sejumlah hoaks terkait dengan penyebaran nyamuk wolbachia, dengan demikian, kabar yang menyebut jika nyamuk wolbachia dapat menimbulkan pandemi kedua dapat dikatakan hoaks atau disinformasi.***