Network
PR TASIKMALAYA - Beredar sebuah artikel yang menarasikan bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan hadiah laptop kepada siswa yang menonton video porno.
Kabar tersebut dimuat dalam oleh salah satu media daring Indonesia dengan judul "Ganjar Pranowo Berikan Hadiah Laptop Ke Siswa Yang Menonton Video Porno".
Kemudian artikel tersebut beredar dalam bentuk tangkapan layar dan diunggah oleh akun Facebook Putra Inka pada Kamis, 11 Juni 2020.
Baca Juga: Buntut Temuan Telur Infertil di Pasar Cikurubuk, Satgas Pangan Bakal Sidak Telur di Pasar Lainnya
Pemilik akun juga menambahkan keterangan pada foto tersebut bertuliskan: "Gebrakan Sang Capres 2024 Untuk Mencerdaskan Para Tunas Bangsa Menjadi Anak Pintar Dan Bersemangat Belajar"
Dari hasil penelusuran, klaim bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan hadiah laptop kepada siswa yang menonton video porno adalah salah.
Faktanya, Ganjar memberikan hadiah laptop kepada siswa bukan karena siswa tersebut menonton video porno, tetapi siswa itu berani jujur bahwa dia pernah menonton video porno.
Baca Juga: Kecewa pada Pemerintah dalam Tangani Covid-19, Warga Brasil Buat 'Kuburan' Massal di Sebuah Pantai
Dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari situs Kominfo, pernyataan Ganjar terkait pemberian hadiah laptop kepada siswa yang mengaku pernah menonton video porno itu pernah dimuat oleh situs media daring Indonesia.
Isi pada artikel dalam unggahan tersebut juga merupakan kutipan dari artikelnya yang berjudul "Viral Kisah Ganjar Beri Laptop ke Siswa yang Jujur" diunggah pada 4 Desember 2019.
Namun ternyata narasi pada judul diubah menjadi "Ganjar Pranowo Berikan Hadiah Laptop Ke Siswa Yang Menonton Video Porno."
Baca Juga: Ironi, Wilayah Cineam Malah Krisis Air Bersih saat Curah Hujan Tinggi, Warga Andalkan Air Hujan
Dengan demikian klaim bahwa Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo membagikan hadiah laptop kepada siswa yang menonton video porno adalah salah.
Faktanya, Ganjar memberikan hadiah laptop kepada siswa bukan karena siswa tersebut menonton video porno, karena siswa itu berani jujur bahwa dia pernah menonton video porno
Informasi tersebut masuk dalam kategori hoaks jenis misleading content (konten menyesatkan).
Baca Juga: Menyalip Inggris, India Menjadi Negara Keempat Terburuk di Dunia Usai Lonjakan Kasus Covid-19
Misleading terjadi akibat sebuah konten dibentuk dengan nuansa pelintiran untuk menjelekkan seseorang maupun kelompok.
Konten jenis ini dibuat secara sengaja dan diharap mampu menggiring opini sesuai dengan kehendak pembuat informasi.***
