PR TASIKMALAYA - Pemakaian masker memang sedang digalakan karena masalah polusi udara yang jauh dari kata selesai.
Terlebih menggunakan masker sangat membantu untuk menangkal virus yang masuk melalui hidung atau mulut.
Namun ada klaim postingan di Facebook, menyebutkan harus memakai masker karena ada satu penyakit yang dinamakan virus Amoeba.
Maka dari itu, klaim postingan tersebut menyarankan masker selalu dipakai setiap saat supaya tidak terkena virus tersebut.
Baca Juga: Kartu Prakerja Gelombang 60 Dibuka, Ikuti Tahapan Ini untuk Bergabung!
Virus itu pun dinarasikan memiliki gejala sakit perut, badan sakit dan lemas, hingga diare. Berikut adalah narasi dari klaim postingan itu.
“Temen temen saya mau ingetin, sepertinya kita sudah harus mulai pakai masker kembali, ini gak main main, banyak banget org kena virus nyerang perut namanya "amuba", RS penuhh loh hampir semua sakitnya sama.. jd perut melilit sakittt sekali kyk org mau kontraksi , trus lemasss, badan sakit... berujung mencret mencret sampai pipis aja keluar mencret, efeknya kalium dan electrolit nya turun terut, trus serang ke fungsi jantung... , Jaga kesehatan kawan..”
Namun apakah benar seperti itu? Inilah fakta sebenarnya, sebagaimana dirangkum PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari ANTARA.
Cek fakta
Baca Juga: Tanggapan Anies Baswedan Soal Survei Internal dan Survei Lembaga Bisa Berbeda
Setelah ditelusuri lebih jauh, ada hal yang bisa dianggap disinformasi.
Penjelasan
Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Dr Siti Nadia Tarmizi menyebut himbauan soal wajib pakai masker untuk hindari virus amoeba dianggap disinformasi.
“Ini disinformasi ya, dari data kita tidak ada peningkatan jumlah orang yang dirawat apalagi sampai penuh (untuk) sakit diare, dengan gejala melilit,” kata Nadia pada Kamis dikutip dari laman yang sama.
Baca Juga: Sambil Nyantai Sambil Main TES IQ Yuk! Cari Perbedaan Gambar Perempuan Ini dengan Cepat
Sebelumnya, Menko Marves Luhut Pandjaitan mengimbau untuk menggunakan masker karena polusi udara, bukanlah karena virus amoeba.
Maka dengan ini, klaim postingan soal hal tersebut dinyatakan hoaks karena mengandung disinformasi.***