PR TASIKMALAYA – Beredar kabar di media sosial Twitter berkaitan dengan program sumur resapan DKI Jakarta.
Kabar Twitter mengklaim bahwa biaya setiap sumur resapan DKI Jakarta menelan hingga Rp80 juta.
Akun Twitter @Flamboyan59 adalah yang mengabarkan klaim anggaran Rp80 juta per sumur resapan di DKI Jakarta tersebut.
Tak hanya mengklaim setiap sumur resapan bernilai Rp80 juta, akun Twitter itu juga menanyakan pertanggung jawaban Gubernur DKI Jakarta.
Baca Juga: Qatar Catat 4 Kasus Omicron Pertama, Tiga di Antaranya Sudah Vaksin Kedua
“Proyek 80 jt per sumur resapan Hasilnya kyk ginigini, ttg jawab nya gmn Pak Gub DKI ? ? Uang rakyat ini.”
Demikian unggahan akun Twitter pada 7 Desember 2021 tersebut. Unggahan itu menyertakan video 40 detik yang memperlihatkan rusaknya sumur resapan.
Hingga kini unggahan itu telah mendapat 730 retweet, 186 tweet kutipan,d an 1.883 suka dari pengguna lain.
Benarkah kabar tersebut?
Baca Juga: Tes Kepribadian: Apakah Kamu Pantas jadi Seorang Pemimpin?
Dikutip Pikiran-rakyat.Tasikmalaya.com dari laman Turn Back Hoax, kabar itu adalah hoaks, kategorinya ialah konten yang menyesatkan.
Berdasarkan penelusuran, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pun mengungkap biaya pembangunan proyek tersebut.
Ahmad Riza Patria menyatakan biaya pembangunan per satu sumur resapan adalah berkisar Rp7-13 juta, bukan Rp80 juta.
Kabar klarifikasi dari Ahmad Riza ini tentu menggugurkan kabar hoaks di atas, dikutip Pikiran-rakyat.Tasikmalaya.com dari JakartaUtara.Pikiran-rakyat.com.
Baca Juga: Cek Fakta, Benarkah Bill Gates Pembuat Virus Covid-19?
Terkait kerusakan pada sumur resapan, hingga kini meman telah ada laporan yang masuk.
Di antaranya adalah di Jakarta Selatan seperti Jln Lebak Bulus III, Jln Karang Tengah, Jln Bona Indah, Jln Agraria, Jln Intan, dan sebagainya.
Berdasarkan penjelasan di atas, klaim yang menyebut DKI Jakarta menganggarkan Rp80 juta untuk setiap sumur resapan adalah hoaks.
Kategori hoaks itu adalah konten yang menyesatkan.***