PR TASIKMALAYA - Beredar sebuah unggahan di media sosial Facebook yang menyebut jika memakan pete, jengkol, dan pepaya bisa menyebabkan stroke.
Larangan memakan pete, jengkol, dan pepaya tersebut diunggah oleh akun Facebook Croco Mumet.
Pemilik akun Facebook itu mengunggah seorang wanita yang menutup wajahnya dan tangannya tengah dipegang oleh seorang pria.
Baca Juga: Hubungi PM Israel, Joe Biden Pastikan Dukungan Penuh Bagi Aksi Israel di Jalur Gaza
"Jangan mengonsumsi pete, jengkol, dan pepaya," tulis pemilik akun Facebook Croco Mumet, 5 Mei 2021.
Dalam video disebut jika wanita tersebut memiliki gangguan saraf dan bentuk wajahnya berbubah.
Wanita tersebut tengah menerima pengobatan dengan ujung jarinya dibuat berdarah, yang disebut bisa mengobati stroke.
Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah Vladimir Putin Bertemu Erdogan untuk Membahas Palestina?
Baca Juga: Bandung Tawarkan Sensasi Wisata Malam Tahura Djuanda, Ada yang Berani?
Namun, benarkah larangan memakan pete, jengkol, dan pepaya, serta membuat ujung jari berdarah bisa mengobati stroke?
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Turn Back Hoax, wanita yang disebut mengalami stroke itu ternyata mengalami bell's palsy.
Bell's palsy merupakan gangguan atau kerusakan pada saraf wajah, tepatnya di bagian saraf kranial ketujuh.
Baca Juga: Rayakan Idul Fitri di Wisma Atlet, Arafah Rianti: Lebarannya Sampai Jam 9, Sisanya Tidur
Seseorang yang mengalami bell's palsy sebagian wajahnya akan mati rasa, susah bicara, gangguan penglihatan, dan sakit kepala.
Diketahui, hingga saat ini juga belum ada informasi soal memakan pete, jengkol, dan pepaya bisa menyebabkan stroke.
Maka dari itu, dapat dipastikan jika video yang menyebut jika larangan memakan pete, jengkol, dan pepaya, serta membuat ujung jari berdarah bisa mengobati stroke adalah hoaks.***