Pertahankan Hubunganmu! ini 18 Pertanyaan yang Wajib Dijawab Sebelum Memutuskan untuk Bercerai

- 11 September 2020, 06:01 WIB
Ilustrasi perceraian.*
Ilustrasi perceraian.* /PEXELS/cottonbro

PR TASIKMALAYA - Angka perceraian di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya.

Menurut Aco Nur selaku Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung, total perceraian di Indonesia semakin meningkat sejak terjadinya masa pandemi Covid-19.

“Jawa Barat sebagai provinsi dengan angka tertinggi kasus perceraian,” Ujar Aco Nur.

Baca Juga: Sikap Buruknya Kembali Diungkit, Arteria Dahlan Diserang oleh Wakil Ketua PBNU hingga Said Didu

Padahal salah satu tujuan orang menikah adalah untuk hidup bahagia selama-lamanya sampai maut memisahkan. Lantas mengapa angka perceraian semakin tinggi?

Menurut Indra Noveldy selaku konsultan pernikahan, kebanyakan klien yang ingin bercerai karena merasa dirinya dan pasangan tidak dapat lagi memperbaiki kondisi pernikahan.

“Mereka sudah lelah, pasrah dan merasa sudah tidak ada lagi yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kehidupan pernikahannya. Biasanya mereka cenderung menyalahkan pasangan yang tidak mau memperbaiki hubungan ini,” ujar Indra Noveldy.

Baca Juga: Yunani Kini 'Ditunggangi' Negara Prancis, Turki: Jangan Mau Jadi Alat Ambisi Negara Lain

Terdapat 18 pertanyaan yang wajib dijawab sebelum memutuskan untuk bercerai.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan menjawab apakah individu yang akan bercerai sudah benar-benar memberikan yang terbaik dalam pernikahannya.

Seperti yang dikutip dari buku Menikah untuk Bahagia karya Indra Noveldy dan Nunik Hermawati, terdapat 18 pertanyaan yang wajib dijawab sebelum memutuskan untuk bercerai:

Baca Juga: Cikakaban Saat Kemarau Kurang Perhatian Pemerintah, Iha: Ambil Air Wudhu Saja Harus Jalan 2 Km

1. Saat sepertinya pasangan sudah menyerah dan tidak memperbaiki hubungan, apa pilihannya? Ikut menyerah? Hasilnya sudah pasti! Jika berjuang?

2. “Saya sudah lelah berjuang untuk memperbaiki pernikahan” Yakin sudah melakukan yang terbaik? Versi siapa?

3. Apakah bekal ilmu dan skill yang kita miliki sudah cukup untuk bisa mengatakan kita sudah melakukan yang terbaik?

Baca Juga: Sikap Buruknya Kembali Diungkit, Arteria Dahlan Diserang oleh Wakil Ketua PBNU hingga Said Didu

4. Apakah sudah mempraktekkan hukum alam member, member, dan member?

5. Sudahkah melakukan perubahan diri yang diperlukan untuk bisa memperbaiki keadaan?

6. Sudahkah memiliki mindset yang tepat dalam memperbaiki hubungan dengan pasangan?

Baca Juga: Sikap Buruknya Kembali Diungkit, Arteria Dahlan Diserang oleh Wakil Ketua PBNU hingga Said Didu

7. Sudahkah menginvestasikan waktu, perasaan, dan usaha kita dalam jumlah yang cukup untuk memperbaiki keadaan?

8. Apakah sudah menjadi orang yang lebih baik di rumah? Yakin tidak memberikan “sisa” dari diri kita?

9. Saat mengatakan sudah melakukan yang terbaik, apakah sudah jujur dengan diri sendiri? Parameter apa yang dipakai?

10. Apakah sudah tahu kebutuhan pasangan? Apakah dia sudah merasa disayangi dan dihargai?

Baca Juga: Yunani Kini 'Ditunggangi' Negara Prancis, Turki: Jangan Mau Jadi Alat Ambisi Negara Lain

11. Apakah sudah yakin apa yang disampaikan kepada pasangan tidak salah dimengerti olehnya?

12. Apakah sudah mengetahui bagaimana menciptakan suasana nyaman dalam pernikahan yang dijalankan? Sudahkah mempraktekannya?

13. Sudah berapa tahun melakukan sdiri? Apakah sudah tau apa yang harus diubah dari dalam diri?

Baca Juga: Perlu Diperhatikan dengan Baik, Berikut Do and Don’t untuk Ibu Baru di Tengah Pandemi Covid - 19

14. Apakah sudah mengetahui apa yang harus dilakukan untuk memperbaiki keadaan? Apakah sudah berusaha mencari tahu?

15. Apakah dengan “bekal” (seadanya) yang dimiliki saat menikah cukup untuk digunakan dalam mengarungi bahtera rumah tangga?

16. Apakah sudah secara sengaja menambah ilmu tentang bagaimana membangun keluarga yang harmonis?

Baca Juga: Jokowi Dinilai Gagal Tangani Covid-19 dan Ekonomi, Rizal Ramli: Ada Argumen yang Bisa Membantahnya?

17. Apakah sudah siap membayar harga yang diperlukan untuk mendapatkan pernikahan yang bahagia?

18. Jika mengatakan bahwa pernikahan bahagia penting, apa tindakan yang dilakukan sudah sesuai dengan yang dikatakan?

“Yang sering terjadi kita hanya mengikuti ego dan emosi,” ujar Indra Noveldy.***

Editor: Rahmi Nurlatifah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah