Baca Juga: Kapan Sidang Isbat Penetapan Idul Adha 10 Dzulhijjah, Ini Jawabannya!
Tingkat penyalahgunaan zat yang dilarang lebih rendah
Pada hasil ini, anak-anak atau peserta tes psikologi marshmallow adalah anak-anak yang tahu lezatnya rasa marshmallow.
Maka peserta yang sengaja menunggu waktu datangnya sebuah hadiah Marshmallow yang kedua dengan tak memakan Marshmallow yang pertama dinilai tidak akan rentan penyalahgunaan.
Dalam hal ini, penyalahgunaan yang dimaksud adalah zat yang dilarang seperti narkotika, alkohol, dan lain sebagainya. Mengapa demikian? Karena meski mereka tahu tentang lezatnya Marshmallow, mereka lebih memprioritaskan hadiah sebagai tujuan dan dapat meminimalisir bahaya gula dalam sebuah Marshmallow.
Baca Juga: Salah Satunya Madu, 5 Bahan Alami Ini Bisa Jadi Alternatif Pengganti Gula
Indeks masa tubuh lebih sehat
Seperti halnya hasil yang kedua tadi. Anak-anak yang mampu menahan godaan dari lezatnya Marshmallow akan cenderung lebih sehat. Sebab secara otomatis mereka juga dapat menahan godaan untuk memakan makanan junk food.
Hubungan yang lebih baik
Hasil selanjutnya dari tes psikologi Marshmallow ini ada pada dua aspek penting yang saling terhubung. Dua aspek tersebut adalah kemampuan menahan godaan dan menunggu hadiah Marshmallow selanjutnya. Hal itu membuktikan adanya unsur kedewasaan dalam hubungan antar keduanya.
Baca Juga: Salah Satunya Madu, 5 Bahan Alami Ini Bisa Jadi Alternatif Pengganti Gula
Respon yang lebih baik terhadap stres
Peserta tes psikologi marshmallow juga dianggap dapat menanggulangi stres yang terjadi di kemudian hari saat dewasa. Sebab telah berhasil menahan godaan yang ada.
Dari itu semua, dapat disimpulkan bahwa pengendalian diri merupakan hal yang paling penting untuk dilatih dan diidentifikasi manusia.