Setelah berada dalam ruangan masing-masing, peserta diberikan satu buah Marshmallow di depan mereka. Setelah itu, para peserta diberikan beberapa syarat tentang marshmallow yang ada di depannya.
Syarat serta ketentuannya adalah jika peserta tidak memakan marshmallow tersebut ketika penguji pergi, maka peserta akan dihadiahi satu buah Marshmallow yang lain.
Sebaliknya, jika peserta memakannya, tentu penguji tak akan menghadiahinya satu buah marshmallow yang lain.
Hasil penelitian yang dilakukan di awal tahun 1970-an ini kemudian baru dipublikasikan hasilnya di tahun 1972. Dengan dikenal sebagai eksperimen marshmallow.
Dalam hal ini, peneliti yang pertama melakukan tes psikologi marshmallow ini menyimpulkan sesuatu. Menurut mereka hasil akhirnya adalah pada anak-anak yang dapat menunda keinginan dan kepuasan tersendiri justru akan cenderung memiliki peluang besar di masa depan.
Lalu, bagaimana mengenai hasil lebih rincinya? Berikut 5 hasil utama dari tes psikologi marshmallow.
Nilai akademik dinilai lebih tinggi
Anak-anak atau peserta yang dapat menahan keinginan untuk memakan Marshmallow yang ada di depannya ternyata cenderung lebih baik dalam bidang akademik.
Tak hanya itu, anak-anak atau peserta tersebut memang memiliki catatan nilai tinggi selama pengerjaan ujian pelaran di sekolah.