Hari Valentine: Sejarah dan Tradisi Awal Mula Penetapan 14 Februari Sebagai Hari Kasih Sayang

- 12 Februari 2023, 16:26 WIB
Ilustrasi - Sejarah dan tradisi Hari Valentine.
Ilustrasi - Sejarah dan tradisi Hari Valentine. /Pexels/Alleksana

PR TASIKMALAYA – Hari Valentine atau Valentine Day dirayakan pada tanggal 14 Februari setiap tahunnya.

Hari Valentine identik dengan perayaan hari kasih sayang di seluruh dunia.

Di balik perayaan Hari Valentine sebagai hari kasih sayang tersebut, kita perlu mengetahui bagaimana sejarah dan tradisi awal mula penetapan tanggal 14 Februari sebagai hari kasih sayang tersebut.

Dalam perayaan Hari Valentine seseorang selalu memberikan hadiah cokelat kepada orang yang mereka sayang. Mengingat kemiripan Hari Valentine dengan Festival Romawi Lupercalia, yang diadakan pada tanggal pertengahan bulan Februari.

Baca Juga: 8 Selebriti Korea yang Mengenyam Pendidikan di Sekolah Seni

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Britannica, Festival Romawi Lupercalia dilakukan untuk merayakan datangnya musim semi, sekaligus upacara kesuburan dan pasangan wanita dengan pria melalui undian.

Paus Gelasius I melarang perayaan Festival Romawi Lupercalia pada akhir abad ke-5, dan kadang-kadang dikaitkan dengan menggantinya dengan Hari St. Valentine.

Namun demikian, sejarah penetapan tanggal 14 Februari sebagai Hari Valentine masih kurang begitu jelas.

Hari Valentine baru dirayakan sebagai hari kasih sayang atau romantis sekitar abad ke-14.

Baca Juga: BMKG: Prakiraan Cuaca Hari Ini di Jawa Barat dan 31 Daerah Lainnya, Berpotensi Hujan Lebat dan Angin Kencang

Meskipun ada beberapa martir Kristen yang bernama Valentine, pada hari itu mungkin mengambil namanya dari seorang imam yang menjadi martir sekitar tahun 270 Masehi oleh Kaisar Claudius II Gothicus.

Menurut legenda yang beredar, pendeta tersebut menandatangani surat berjudul “dari Valentine kamu” kepada putri sipir penjara yang telah berteman lama dengannya, dan menurut beberapa catatan ia sembuh dari kebutaan.

Catatan lain menyebutkan bahwa itu adalah St. Valentine dari Terni, seorang uskup, yang penamaan hari raya itu berasal dari namanya. Meskipun, ada kemungkinan kedua orang suci itu adalah sebenarnya satu orang yang sama.

Catatan legenda umum lainnya menyatakan bahwa St. Valentine menentang perintah kaisar dan diam-diam menikahkan pasangan untuk menyelamatkan suami dari perang.

Baca Juga: Dikenal Baik untuk Penderita Diabetes Tipe 2, Inilah 6 Manfaat Jus Kaktus bagi Kesehatan

Karena alasan legenda umum lainnya di atas, hari perayaan pestanya dikaitkan dengan kasih sayang atau cinta.

Pada tahun 1500 hingga akhir tahun 1700-an Masehi, pesan formal atau kartu cetak komersial Valentine baru muncul dan digunakan oleh masyarakat luas.

Kartu Valentine komersial pertama dicetak di Amerika Serikat pada tahun 1800-an Masehi.

Hari Valentine biasanya menggambarkan dewa cinta Romawi, bersama dengan hati, secara tradisi adalah tempat bersemayam emosi manusia.

Karena perkiraan musim kawin ungags pada tanggal pertengahan Februari, maka burung pun menjadi simbol pada hari itu.

Baca Juga: Berulang Tahun pada 11 Februari, Simak Fakta Menarik Tentang Kemampuan Rose BLACKPINK sebagai Idol K-pop

Hadiah tradisional seperti permen, cokelat, bunga (terutama mawar merah), menjadi simbol keindahan dan rasa kasih sayang atau cinta.

Hari Valentine populer di beberapa negara pada sejarahnya, seperti Amerika Serikat, Inggris, Kanada, Australia, Argentina, Prancis, Meksiko, dan Korea Selatan.

Hari Valentine di Filipina menjadi hari pernikahan paling umum dan terjadi pernikahan massal ratusan pasangan pria dengan wanita pada tanggal 14 Februari tersebut.

Liburan telah berkembang menjadi hari ungkapan kasih sayang atau cinta diantara pasangan, keluarga, sahabat, kerabat, dan teman.***

Editor: Aghnia Nurfitriani

Sumber: Britannica


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah