Merasa Anak Anda Mengalami Kerusakan Emosional? Kenali 5 Penyebabnya, Salah Satunya Tekanan Finansial

- 26 Oktober 2022, 09:15 WIB
Inilah penyebab anak mengalami kerusakan emosional.
Inilah penyebab anak mengalami kerusakan emosional. /PEXELS/THIS IS ZUN

PR TASIKMALAYA - Seorang anak bisa mengalami kerusakan emosional akibat orang tuanya sendiri.

Hal ini bisa jadi karena berbagai penyebab hingga kerusakan emosional seorang anak bisa terjadi.

Sebagai seorang orang tua, ada baiknya bagi Anda untuk mengetahui penyebab anak mengalami kerusakan emosional.

Karena ada berbagai penyebab anak mengalami kerusakan emosioanal yang ternyata justru dibuat oleh orang tuanya sendiri.

Baca Juga: Tangis Ibunda Mendiang Brigadir J Pecah di Persidangan: Saya Hancur

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Power of Positivity, berikut ini adalah penyebab anak mengalami kerusakan emosional yang dilakukan oleh orang tuanya sendiri.

1. Ternyata mengalami tekanan finansial bisa menjadi penyebab orang tua membuat anak mengalami kerusakan emosional

Ini bsia memakan korban jika keluarga anak mengalami tekanan finansial, kemiskinan atau pengangguran.

Mereka tidak hanya menghadapi kenyataan situasi, tetapi mereka juga mengambil stres orang tua mereka.

Baca Juga: Lowongan Kerja Posisi Engineering-Electrical, Penempatan di Cikarang Barat

Tinggal di lingkungan berpenghasilan rendah sering menunjukkan kurangnya sumber daya.

Jika itu masalahnya, mereka mungkin berurusan dengan perasaan negatif yang mereka takutkan untuk dibuka.

2. Dibandingkan dengan saudara kandung bisa menjadi penyebab orang tua membuat anak mengalami kerusakan emosional

membandingkan anak-anak dengan saudara kandung mereka sangat merugikan kesejahteraan mereka.

Baca Juga: 5 Alasan Anak Mengalami Kerusakan Emosional yang Tidak Disadari para Orang Tua

Ini menyebabkan kerusakan emosional karena mereka tidak akan pernah merasa cukup baik.

Mereka hanya akan fokus pada kekurangan mereka daripada mengasah kekuatannya.

Membandingkan anak-anak Anda satu sama lain juga menciptakan ketegangan antara saudara kadung, yang selanjutnya menciptakan kerusakan emosional.

Mereka akan selalu memilih satu sama lain, tidak pernah mau mengakui ketika yang lain telah melakukan sesuatu dengan baik.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Kota Bandung Hari Rabu, 26 Oktober 2022: Hujan Ringan Mengguyur di Siang hingga Sore Hari

Persaingan saudara kandung diharapkan, tetapi Anda tidak ingin membuatnya lebih dari itu.

3. Pelanggaran privasi bisa menjadi penyebab orang tua membuat anak mengalami kerusakan emosional

Adalah tugas Anda untuk menjaga dan melindungi anak Anda, tetapi harus ada batasan.

Jika Anda terus-menerus menyerang privasi anak Anda, mereka akan merasa seperti tidak dapat memiliki batasan dalam hidup mereka.

Baca Juga: Dibuka Lowongan Kerja PT Adi Sarana Logitik, Penempatan di Jakarta Selatan

Ini akan menyebabkan mereka berjuang untuk memberitahu orang lain tidak dan dapat menyebabkan kurangnya batasan di bidang lain dalam hidup mereka.

4. Mengalami perubahan besar dalam hidup bisa menjadi penyebab orang tua membuat anak mengalami kerusakan emosional

Ketika seorang anak mengalami perubahan besar dalam hidupnya seperti pindah ke rumah baru atau memiliki saudara kandung, itu dapat menyebabkan kerusakan emosional.

Itu tidak akan selalu menyebabkan masalah, tetapi dapat menyebabkan kekacauan dan perubahan yang merugikan.

Baca Juga: Hoaks atau Fakta: Benarkah BPJS Kesehatan Memberikan Bantuan Rp50 Juta?

5. Sering menerima perjalanan rasa bersalah bisa menjadi penyebab orang tua membuat anak mengalami kerusakan emosional

Jika seorang anak sering dibuat merasa bersalah, itu akan menyebabkan gejolak emosional.

Mereka mungkin menerima perjalanan rasa bersalah tentang menghabiskan waktu bersama orang lain atau hal-hal di luar kendali mereka.

Apapun itu, itu bisa membuat mereka merasa berkewajiban untuk melakukan hal yang tidak ingin mereka lakukan.

Baca Juga: Dibuka Lowongan Kerja PT Adi Sarana Logitik, Penempatan di Jakarta Selatan

Ini juga dapat menyebabkan mereka kehilangan peluang atau pengalaman baru.***

 

Editor: Yuliyanti Anggraeni

Sumber: Power of Positivity


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah