PR TASIKMALAYA - Logika berpikir membantu kita membuat pilihan hidup, dan hal itu akan kami uji di dalam tes fokus kali ini.
Berkat pemikiran yang logis yang akan diuji dalam tes fokus ini, kamu dapat memecahkan masalah sulit dan mengetahui beberapa fakta tersembunyi.
Kali ini di tes fokus, kami menampilkan dua gambar ilustrasi wanita Jepang.
Kedua wanita yang ada di dalam gambar tes fokus ini, sekilas terlihat sama utamanya dalam penampilan.
Baca Juga: Tes Psikologi: Gunakan Intuisi Kuat Anda, Temukan Siapa Kekasih Rahasia dari Pria yang Beristri Ini!
Akan tetapi jika diperhatikan dengan baik-baik, sebenarnya ada hal yang benar-benar berbeda.
Saking berbedanya, bahkan secara ekonomi status kedua wanita tersebut benar benar berbeda.
Ada satu wanita yang bahkan dia berpura-pura kaya raya alias jadi crazy rich.
Penasaran siapa wanita yang berpura-pura menjadi crazy rich?
Baca Juga: Jadwal Tayang Our Blues Episode 5 di Netflix, Sinopsis Singkat: Kim Woo Bin Disakiti Han Ji Min?
Langsung saja simak panduan mengerjakan tes fokus berikut ini.
Panduan mengerjakan tes fokus:
Sebagaimana yang telah dibahas sebelumnya, kita sama-sama bisa melihat ada dua wanita Jepang yang sepintas terlihat mirip.
Namun di antara keduanya, ada salah satu orang yang pura-pura menjadi crazy rich.
Pertanyaannya, siapa wanita yang berpura-pura tersebut?
Baca Juga: Tes Fokus: Lebih dari 5, Temukan Semua Wajah Pria di Gambar Ini! Aktifkan Kemampuan IQ dan Logika
Sudah menemukan jawabannya?
Siap menjawab dan sudah yakin memilih siapa wanita yang dimaksud?
Apakah wanita yang memakai baju berwarna ungu atau hijau?
Langsung saja kita simak penjelasan tes fokus berikut ini seperti yang dilansir PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Fabiosa.
Baca Juga: Lowongan Kerja Bank Muamalat CRM Contract, Dibuka hingga 30 April 2022
Penjelasan tes fokus:
Ternyata wanita yang pura-pura menjadi crazy rich adalah, dia yang memakai baju berwarna hijau.
Mengapa dia? Coba perhatikan apa yang dia makan!
Warna nasi yang dikonsumsi terlihat lebih butek dan semu kekuning-kuningan.
Itu artinya, dia mengonsumsi nasi yang harganya jauh lebih murah.
Sebagaimana yang diketahui, zaman dahulu kala di Jepang, orang miskin tidak cukup membeli beras dengan kualitas yang baik.
Akibatnya, banyak orang Jepang di masa lalu yang sakit-sakitan.
Sementara orang kaya Jepang, mereka tentunya bisa membeli nasi dengan kualitas yang lebih bagus dan tentu saja lebih sehat.***