Puasa Selama Ramadhan Sebagai Ibu Menyusui, Begini Dampaknya pada ASI

13 April 2022, 11:45 WIB
Ilustrasi. Inilah dampak ASI jika ibu menjalani ibadah puasa. /Pixabay/Ben_Kerckx

PR TASIKMALAYA - Selama bulan ramadhan, puasa harus dilakukan oleh umat muslim.

Mereka yang mampu secara fisik di bulan ramadhan boleh mengikuti ibadah puasa.

Bahkan ibadah puasa pun bisa dilakukan oleh ibu yang sedang menyusui.

Berikut ini penjelasan terkait dengan puasa yang bisa dilakukan selama bulan ramadhan oleh ibu menyusui.

Baca Juga: Tes Fokus: Orang Ber-IQ Tinggi Mampu Temukan 3 Lingkaran yang Tak Terhubung dalam 30 Detik!

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari The Healthy Muslims, tentu para ibu ingin memberikan ASI secara ekslusif kepada buah hatinya.

Karena ASI yang diberikan akan memenuhi nutrisi yang dibutuhkan oleh seorang bayi.

ASI memberikan bayi tiga makronutrien:

- Gemuk

Baca Juga: Alasan Utama Drama ‘Reset’ Wajib Ditonton, Termasuk Plot yang Menarik

- Karbohidrat

- Protein

Selama 6 bulan pertama setelah bayi lahir, disarankan agar bayi disusui dan ditambah secara eksklusif bila diperlukan.

Dalam 6 bulan pertama, ASI paling tinggi lemak dan ini menurun sedikit lembur karena bayi tumbuh melewati 6 bulan.

Baca Juga: 6 Pemeran Utama Wanita Drakor yang Dijadikan Bahan Pacar

ASI juga mengandung mikronutrien seperti vitamin dan mineral, dan kebanyakan wanita memiliki cukup mikronutrien dalam ASI mereka untuk memenuhi kebutuhan bayi.

Bagaimana puasa akan berdampak pada ASI

Kekhawatiran terbesar yang dihadapi wanita ketika memutuskan apakah puasa menyusui tepat untuk mereka adalah bahwa mereka tidak yakin apakah puasa akan mempengaruhi pasokan Asi mereka.

Ini adalah kekhawatiran yang valid karena dua faktor yang mengurangi pasokan ASI adalah ketika ibu tidak cukup ternutrisi atau terhidrasi.

Baca Juga: Tes IQ: Anda Tidak Bodoh Jika Berhasil Temukan 22 Kejanggalan, Buktikan dengan Ketajaman IQ dan Mata

Memastikan bahwa Anda makan dan minum cukup serta mengkonsumsi jenis makanna yang tepat selama sahur dan berbuka akan memiankan peran besar dalam tetap terhidrasi dan sehat.

Meskipun ada penelitian terbatas tentang puasa dan menyusui, beberpaa penelitian yang telah melihat komposisi nutrisi ASI berpuasa sebenarnya tidak menunjukkan perbedaan dalam komposisi lemak atau makronutrien lainnya dalam susu, sebelum, selama atau setelah Ramadhan.

Namun, satu studi menunjukkan bahwa puasa dapat memiliki efek pada mikronutrien dalam ASI seperti seng, kalium dan magnesium dan ini terkait erat dengan asupan nutrisi yang diturunkan ibu.

Tanda peringatan

Baca Juga: Forkopim Kecamatan Cipedes Ajak LDII Gelorakan Dakwah, Camat: Jangan Sungkan, Segala Kegiatan Kami Dukung

Meskipun banyak wanita telah mampu berpuasa tanpa berdampak pada jumlah produk ASI atau komposisi nutrisi mereka, memastikan bahwa Anda tahu bendera merah apa yang harus diwaspadai sangat penting.

1. Perhatikan tubuh Anda

Tanda-tanda dehidrasi termasuk sakit kepala, pusing, dan penurunan urin dengan warna yang kuning dan lebih gelap.

2. Perhatikan bayi Anda

Baca Juga: Sudah Tahu? Kate Middleton dan Pangeran William Akui Sosok Ini Sebagai Teman Terbaik yang Ubah Hidup Mereka

Tanda-tanda bahwa bagyi Anda tidak mendapatkan cukup susu termasuk bayi kehilangan berat badan atau tidak bertambah berat badan, mengurangi jumlah popok basah, bayi tampak tidak bahagia setelah menyusui atau tampaknya secara keseluruhan tertekan.

Pertimbangan lain adalah apakah bayi Anda lebih muda dari 6 bulan dan secara eksklusif disusui atau lebih tua dari 6 bulan dan makan-makanan di meja.

Mungkin sedikit lebih mudah untuk menjaga pasokan ASI Anda saat bayi Anda mulai makan-makanan tetapi masih penting untuk fokus makan dan minum dengan tepat selama jam-jam non-puasa.***

Editor: Al Makruf Yoga Pratama

Sumber: The Healthy Muslim

Tags

Terkini

Terpopuler