PR TASIKMALAYA – Menjadi orang tua memang bukanlah hal yang mudah dilakukan.
Proses menjadi orang tua meminta kita selalu belajar dan berbenah menjadi pribadi yang baik.
Namun, seringkali ketika orang tua dihadapkan dengan pertengkaran, sebaiknya anak-anak tidak diikutsertakan.
Jika tidak, pertengkaran orang tua akan memberikan dampak jangka panjang bagi anak.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Mangsa Atau Predator? Wajah yang Anda Lihat Pertama Mengungkapkan Usia Mental Anda
Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari World of Buzz, seorang guru asal Malaysia membagikan pengalamannya.
Ia berbagi kisahnya lewat Twitter dan meminta orang tua berhenti bertengkar di depan anak mereka.
“Saya merasa sedih ketika murid saya memberi tahu bahwa mereka melihat orang tuanya bertengkar,” ujarnya dalam sebuah unggahan.
Lebih lanjut, ia mengatakan hal itu berdampak pada kesehatan mental anak mereka.
Baca Juga: Senator AS Peringatkan Perang Dunia III, Kuncinya Ada di Rusia, China dan Iran
“Saya tidak tahu apa yang orang tua pikirkan, tapi tolong Anda perlu tahu bahwa hal itu bisa berdampak pada kesehatan mental mereka,” ujarnya.
“Saya tidak bisa mendengarkan cerita mereka setiap hari, karena saya adalah guru dan bukan konselor, jadi tolong jangan lakukan itu,” sambungnya.
Ia juga meminta para orang tua untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang bagi sang anak.
“Tolong pertimbangkan dampak jangka panjang yang bisa terjadi pada anak-anak ketika melihat orang tuanya bertengkar. Hal ini bisa menyebabkan kecemasan, trauma, depresi, masalah akademis, perasaan tidak nyaman, stress, dan berbagai macam masalah,” katanya.
Baca Juga: 4 Pemeran Karakter Pendukung K-Drama Terbaik: Salah Satunya Lee Bo Na
Guru asal Malaysia itu juga meminta kepada orang tua agar mencari ruang yang memiliki privasi untuk bertengkar, daripada dilakukan di depan anak mereka.
Ia juga mengingat bagaimana salah satu murid menceritakan pengalaman ketika orang tuanya bertengkar.
“Saya menyesal menikahi ayahmu. Jika saya tidak melakukannya, mungkin semuanya tidak akan sesulit ini,” ujarnya.
Guru itu pun mengatakan bahwa ia tidak mengerti mengapa orang tua bisa melakukan hal demikian.
“Saya tidak tahu bagaimana perasaan yang dirasakan murid saya. Itu pasti terasa seperti neraka. Tolong, jangan katakan hal seperti ini pada anakmu,” ujarnya.
“Mereka tidak meminta untuk dilahirkan dalam keluarga itu, tapi kamu yang memilih untuk menikah dan memiliki anak. Kamu harus punya tanggung jawab,” sambungnya.
Unggahan ini diketahui mendapatkan perhatian dari warganet.
Diketahui unggahan tersebut telah memeroleh lebih dari 8.422 suka dan telah dibagikan lebih dari 4.761 kali.***