NASA Luncurkan Alat Ini untuk Cegah Asteroid Besar Menabrak Bumi di Masa Depan

- 23 November 2021, 18:25 WIB
ILUSTRASI - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana menciptakan alat untuk mencegah asteroid menabrak bumi.*
ILUSTRASI - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) berencana menciptakan alat untuk mencegah asteroid menabrak bumi.* /Pixabay/9866112

PR TASIKMALAYA - Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), berencana meluncurkan alat baru untuk mencegah asteroid besar menabrak Bumi di masa depan.

Alat baru ini jadi misi "pertahanan planet" pertama yang dibuat NASA dengan tujuan untuk membantu menyelamatkan Bumi dari dampak asteroid besar.

Secara resmi, alat baru NASA ini dikenal sebagai Double Asteroid Redirection Test atau DART.

Alat misi ini bertujuan menguji kemampuan NASA untuk mengarahkan asteroid dari jalur tabrakan potensial dengan Bumi.

Baca Juga: SBS Diserang usai Sematkan Komentar Kebencian Soal Kehadiran Song Ji Hyo di Running Man

Untuk mencapai tujuan tersebut, NASA akan meluncurkan pesawat ruang angkasa seukuran kereta golf ke dalam sistem asteroid biner yang oleh para ilmuwan dinamai 65803 Didymos.

Meskipun dua batu ruang angkasa tidak menimbulkan ancaman bagi Bumi, itu akan jadi objek kandidat uji yang sempurna untuk DART.

Dikutip PikiranRakyat-Tasikmalaya.com dari Express pada 23 November 2021, NASA menjelaskan bahwa DART adalah uji teknologi berbasis pertahanan planet untuk mencegah dampak tabrakan asteroid berbahaya pada Bumi.

Kata NASA, DART akan menjadi demonstrasi pertama dari teknik penabrak kinetik untuk mengubah gerakan asteroid di luar angkasa.

Baca Juga: Erick Thohir Minta Fasilitas Toilet Umum di SPBU Pertamina Digratiskan, Said Didu: Usul Bagus, Masalahnya…

Pesawat ruang angkasa untuk membawa DART ini direncanakan NASA untuk diluncurkan pada Rabu pagi, 24 November 2021 sekitar pukul 06.21 GMT.

Setelah penundaan singkat, DART akan diluncurkan dari Vandenberg Space Force Base di California, AS, dengan membawa roket SpaceX Falcon 9.

Namun, DART diperkirakan tidak akan bertemu dengan asteroid Didymos hingga akhir September 2022.

Pada saat itu dalam misi, pesawat ruang angkasa dan asteroid akan berada lebih dari 6,8 juta mil (11 juta km) dari Bumi.

Baca Juga: Doddy Sudrajat Akui Akan Bikin Museum untuk Vanessa Angel: Saya Ingin Menyelamatkan…

Berbicara pada konferensi pers pra-peluncuran, Dr. Lori Glaze dari NASA, Direktur Divisi Ilmu Planet Direktorat Misi Sains, memberi penjelasan tentang DART.

Katanya, DART adalah upaya pertama umat manusia untuk menguji kemampuan pertahanan Bumi terhadap ancaman antariksa.

Tidak ada asteroid atau komet yang saat ini diketahui menimbulkan ancaman bagi Bumi.

Akan tetapi, dampak yang menghancurkan dari asteroid telah terjadi di masa lalu.

Baca Juga: Spider-Man: No Way Home: Rumor Hadirnya Kirsten Dunst dan Emma Stone

Hal itu seperti terjadi dari asteroid Chicxulub yang diyakini telah memusnahkan dinosaurus dan kemungkinan dampaknya dapat terjadi lagi di masa depan yang jauh.

Namun, misi peluncuran DART ini pun memberi para ilmuwan kesempatan untuk mempelajari lebih lanjut tentang tata surya, untuk tahu bagaimana ia lahir dan terbentuk.

Menurut Dr Glaze, misi DART dan misi asteroid NASA lainnya membantu membentuk pemahaman yang lebih baik tentang tata surya, serta asteroid dam komet di dalam tata surya.

Katanya, manusia tidak hanya dapat belajar lebih banyak tentang benda-benda kecil angkasa, komet dan asteroid, tetapi dapat juga tahu lebih banyak tentang asal-usul dan evolusi Matahari, Bumi, Bulan, planet-planet, dan bulan-bulan lain di tata surya.

Baca Juga: Inul Daratista Ungkap sang Anak Enggan Pisah Tidur hingga Singgung Mas Adam: Semoga ...

Lebih lagi, mempelajari asteroid dapat mengungkap proses fisik yang selama ini terus membentuk tata surya.

Didymos terdiri dari dua asteroid, salah satunya adalah Dimorphos atau Didymoon yang lebih kecil.

Asteroid ini berukuran sekitar 524 kaki (160 m) dan akan jadi target uji DART.***

Editor: Tyas Siti Gantina

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah