Dimana saat ini pengguna internet khususnya remaja dan anak-anak mulai meninggalkan aplikasi Facebook dan berpindah ke aplikasi saingan seperti TikTok.
Facebook telah mendapat kecaman awal bulan ini setelah The Wall Street Journal (WSJ) mengklaim dokumen internal mereka dan menunjukkan bahwa terdapat bahaya Instagram terhadap kesehatan mental gadis remaja.
Baca Juga: Siap Nikahi Putri Mako, Kei Komuro dengan Penampilan Kontroversialnya Resmi Pulang ke Jepang
Peneliti dari Facebook sendiri menemukan bahwa remaja menyalahkan Instagram terkait dengan peningkatan tingkat kecemasan dan depresi.
“Laporan terbaru dari WSJ tentang penelitian kami tentang pengalaman remaja di Instagram telah menimbulkan banyak pertanyaan bagi orang-orang. Untuk lebih jelasnya, saya tidak setuju dengan bagaimana Journal melaporkan penelitian kami,” tulis Mosseri.
Adam Mosseri mengunkapkan bahwa lebih baik bagi orang tua untuk memiliki opsi dalam memberikan anak-anak mereka akses ke versi Instagram yang dirancang khusus untuk anak-anak.
Baca Juga: Perannya Sebagai James Bond Berakhir, Daniel Craig Mengaku Sangat Sedih Posisinya akan Diambil Alih
Hal tersebut lebih baik dibandingkan dengan mengandalkan kemampuan aplikasi untuk memverifikasi usia anak-anak yang terlalu muda untuk memiliki identitas diri.
“Kami memulai proyek ini untuk mengatasi masalah penting yang terlihat di industri kami: anak-anak semakin muda menggunakan ponsel, salah mengartikan usia mereka, dan mengunduh aplikasi yang ditujukan untuk mereka yang berusia 13 tahun ke atas,” kata kepala Instagram tersebut.
Pada bulan April, kelompok advokasi Anak-anak Campaign for a Commercial-Free Childhood (CCFC) mendesak kepada Mark Zuckerberg untuk membatalkan rencana Instagram yang menargetkan anak-anak di bawah 13 tahun